Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Kotak Kosong Menang di Makassar, Nurdin Halid Ibaratkan Tsunami Bagi Parpol Pengusung

Jika Kotak Kosong Menang di Makassar, Nurdin Halid Ibaratkan Tsunami Bagi Parpol Pengusung Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pelaksana tugas Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid (NH), mengaku heran dan masih tidak percaya bila pasangan calon tunggal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-A Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) kalah dari kotak kosong. Itu paling tidak merujuk hasil hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei maupun hasil sementara penghitungan di laman resmi KPU. 

Fakta perolehan suara Appi-Cicu yang tertinggal dari kotak kosong sulit dipercaya secara logika. Musababnya, pasangan tersebut ditopang koalisi gemuk. Terdapat 10 partai politik pengusung, termasuk Golkar. Sisanya yakni Partai Nasdem, PKS, PAN, PPP, PDIP, Partai Hanura, PBB, Partai Gerindra, dan PKPI. 

"Sepuluh partai kalah dengan yang tidak ada gambarnya, itu sesuatu yang tidak bisa diterima secara akal. Itu bagaikan tsunami untuk partai yang mendukung Appi-Cicu," kata NH, di kediamannya di Kota Makassar, Minggu (1/7). 

Olehnya itu, NH menyampaikan Pilwalkot Makassar juga akan menjadi perhatian Partai Golkar. Terlebih lagi, jika pada akhirnya kotak kosong yang ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU. Saat ini, pihaknya menunggu hasil rekapitulasi C1 alias real count dari penyelenggara. "Itu semua yang mau kita kaji," ujar NH yang merupakan Calon Gubernur Sulsel yang juga kalah dalam hasil quick count. 

Sebagai pimpinan Golkar di Sulsel, NH berjanji mengevaluasi para kader dan elite partainya di tingkat kabupaten/kota. Termasuk di Makassar, yang telah membangun koalisi besar namun kalah melawan kotak kosong. Guna memaksimalkan evaluasi, NH bahkan membentuk tim investigasi. 

Tim khusus itu bekerja untuk menelisik mengkaji kinerja para pimpinan Golkar di seluruh tingkatan. NH ingin membersihkan Golkar dari kader pengkhianat maupun orang-orang munafik. Ketua Bidang Pratama DPP Golkar itu menegaskan tidak akan memberikan kesempatan kedua bagi oknum Golkar yang berkhianat. “Saya akan sapu bersih itu," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: