Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) siap mendukung program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang diusung Kementerian Ketenagkerjaan.
Ketua Aprindo, Roy N. Mandey, mengatakan, pihaknya akan membantu memasarkan hasil produksi juga olahan para TKI dan keluarganya yang sudah mengikuti pelatihan pengolahan bahan pokok yang menjadi potensi unggulan di lokasi-lokasi Desmigratif.
Desmigratif merupakan program perlindungan terhadap pekerja migran sejak dari kampung halaman. Sasaran utama program ini yaitu calon TKI, TKI purna, dan keluarga TKI.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri, mengungkapkan, sejak diluncurkan tahun 2017 lalu, Desmigratif sudah dijalankan di 120 desa kantong pekerja migran/TKI. Tahun 2018 tambah 130 desa dan pada 2019 diproyeksikan menjadi total sebanyak 400 Desmigratif.
Untuk itu, ia pun mengajak berbagai pihak untuk mendukung pengembangan program Desmigratif. Ia berharap para pengusaha ritel yang tergabung dalam Aprindo dapat membantu pemasaran produk-produk dari Desmigratif.
"Dukungan dari para pengusaha ritel diharapkan dapat membantu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan para TKI dan keluarganya yang tersebar di desa kantong-kantong TKI di Indonesia," kta Hanif di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Hanif juga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memajukan industri ritel Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang sehingga bisa memperluas kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Sampai saat ini, total penyerapan tenaga kerja di sektor ritel secara nasional mencapai angka 154 juta.
"Kita berharap industri ritel di Indonesia ini dapat terus bertahan, tumbuh, dan berkembang di era persaingan global," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah