Alokasi Dana Desa Sumatera Utara di tahun 2018 telah meningkat 26% dari realisasi di tahun 2017 dan telah secara merata tersebar di keempat wilayah Sumatera Utara.
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Sumut, Hilman Tisnawan mengatakan, pada triwulan I-2018, realisasi dana desa dinilai cukup baik, yaitu 14,7% dari total pagu, meningkat dari tahun sebelumnya.
"Penggunaan dana desa dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan desa dan pembangunan infrastruktur," katanya, Kamis (5/7/2018).
Namun, dikatakannya, pemanfaatan ini tidak akan sukses tanpa adanya transparansi, peran masyarakat, leadership, dan fokus penggunaan dana desa .
"Di Sumatera Utara sendiri, telah banyak desa yang menjadi contoh kesuksesan pemanfaatan dana desa. Desa Sifaoroasi, Nias fokus memanfaatkan alokasi dana desa untuk pembangunan infrastruktur penahan longsor di daerah rawan dan perbaikan jalan sehingga dapat meminimalisir bencana serta memperlancar arus distribusi barang dan jasa," ujarnya.
Selain itu, masyarakat Desa Kuta Pinang, Serdang Bedagai berperan aktif dalam pemanfaatan dana desa melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Maju Bersama.
"Keberadaan BUMDes yang memiliki sejumlah unit usaha (pengadaan barang dan jasa, jasa perantara, dan home industry) memberikan sumbangan untuk peningkatan kesejahteraan melalui keuntungan yang didapat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: