Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDAM Masuk, Jumlah Wilayah Rawan Air Bersih Berkurang

PDAM Masuk, Jumlah Wilayah Rawan Air Bersih Berkurang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kulon Progo -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi jumlah wilayah terdampak kekurangan air bersih berkurang seiring masuknya jaringan air dari PDAM dan pamsimas.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo, Hepi Eko Nugroho, mengatakan jumlah desa rawan kekeringan kini semakin berkurang, yakni dari 23 desa yang terpetakan, kini telah berkurang empat desa.

"Peta kekeringan di Kulon Progo masih tetap, yakni di enam kecamatan. Namun wilayah kekurangan air bersih saat ini banyak berkurang," kata Hepi di Kulon Progo, Minggu (8/7/2018).

Ia mengatakan enam kecamatan potensi kekeringan, yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Sentolo, Nanggulan dan Lendah. Namun dalam perkembangannua, masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan itu menyadari bahwa mereka tinggal di daerah rawan kekeringan.

"Masyarakat dan pemerintah desa memanfaatkan sumber mata air untuk dialirkan ke rumah warga, seperti di Dusun Wonobroto, Desa Tuknoso," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi, mengatakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait telah dilakukan terkait dengan kekeringan ini. Saat ini distribusi air masih ditangani oleh pihak Dinas Sosial dan pihak ketiga yang ingin melakukan penyaluran.

Menurut Ariadi, saat ini relawan telah dipersiapkan untuk membantu menyalurkan bantuan apabila terjadi kekurangan air.

"Sekarang kami selaku koordinator karena kekeringan merupakan kewenangan kami, maka kami mengkoordinaskan teman-teman yang ada di Dinas Sosial maupun CSR atau PMI," katanya.

Ariadi menambahkan BPBD belum akan melaksanakan penyaluran bantuan air, mengingat kekeringan belum akan masuk ke tahap darurat kekeringan.

"Kekurangan air bersih yang terjadi di masyarakat masih dapat diatasi Dinsos melalui Tagana. Kami berharap kekeringan tidak meluas," harapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: