Ratusan hektar lahan pesawahan di Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, tidak dapat ditanami karena petani kesulitan mendapat air.
Pasalnya sejak beberapa pekan terakhir wilayah tersebut dilanda kekeringan dampak musim kemarau kata Kepala Desa Girimulya Dadin pada wartawan Kamis, di Cianjur.
Ia mengatakan lahan seluas 188 hektar di wilayahnya selama ini mengandalkan air hujan untuk mengairi pesawahan.
Namun saat ini, lahan tersebut mengering karena tidak adan saluran air untuk mengairi lahan pertanian, sehingga saat memasuki musim tanam kedua 60 persen petani tidak dapat menanami sawahnya.
"Kami sudah membuat bak penampung air di Kampung Bunisari, untuk mengairi lahan pesawahan di Desa Girimulya, namun tidak mencukupi untuk ratusan hektar pesawahan," katanya.
Ia menuturkan, lahan pesawahan di Girimulya cukup luas dibandingkan desa lain, sehingga pihaknya berencana untuk membuat saluran air khusus untuk pertanian. "Girimulya masih ada dua sumber mata air yang mampu mengairi ratusan hektar sawah seperti Curug uang dan Curug Bunisari yang sudah dibangun menjadi bak penampung," katanya.
Sementara Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan, pihaknya akan berupaya kedepan agar titik rawan kekeringan di Kecamatan Cibeber dapat terantisipasi. Salah satunya dengan pembangunan bak penampung air komsumsi yang bersumber dari Curug Uang."Kami mendapatkan informasi ada sumber mata air komsumsi, kami upayakan dapat terealisasi secepatnya," kata Ali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: