Harapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk mendapatkan anggaran tambahan untuk kelanjutan megaproyek Stadion Barombong pada 2018 dipastikan pupus. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) merevisi alokasi anggaran untuk megaproyek tersebut. Dilakukan rasionalisasi anggaran, dimana anggaran tersebut dialihkan demi mensukseskan penyelenggaran Asian Games 2018.
Kemenpora sebelumnya menjanjikan anggaran Rp9 miliar untuk merenovasi lapangan dan rumput Stadion Barombong pada tahun ini. Namun, alokasi anggaran tersebut diputuskan untuk ditunda pencairannya ke tahun berikutnya alias 2019. Pertimbangannya, Kemenpora melakukan rasionalisasi anggaran, dimana ada kebutuhan lebih mendesak yakni penyelenggaraan Asian Games 2018.
Informasi penundaan anggaran Stadion Barombong diketahui setelah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Sri Endang Sukarsi bersama PPK Stadion Barombong, Muchlis, menemui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Dari pertemuan itu, Menteri Imam menyampaikan anggaran yang dijanjikan untuk Stadion Barombong pada tahun ini direvisi dan akan diberikan pada 2019.
"Kemenpora melakukan revisi, rasionalisasi anggaran karena ada kebutuhan yang lebih mendesak (untuk mensukseskan Asian Games 2018). Jadi Kemenpora menjanjikan anggaran itu nantinya cair pada 2019," ucap PPK Stadion Barombong, Muchlis, Kamis (19/7).
Menurut dia, pihaknya tidak mempersoalkan jika anggaran tersebut tidak dicairkan pada tahun ini karena dialihkan untuk penyelenggaraan Asian Games 2018. Sebab, event kompetisi olahraga antar negara Asia tersebut merupakan acara yang sangat penting dan mempertaruhkan nama baik bangsa dan negara.
"Kita mengerti akan hal itu, tapi dengan catatan kami memasukan proposal Rp110 miliar untuk tahun 2019. Kami berharap Kemenpora memberikan anggaran Rp110 miliar untuk kelanjutan pembangunan stadion Barombong tahun 2019," asa dia.
Muchlis melanjutkan kalaupun anggaran Rp9 miliar cair pada tahun ini, pun tidak memungkinkan untuk merenovasi rumput dan lapangan Stadion Barombong. Pasalnya, saat ini dilakukan pengerjaan atap stadion. Untuk membuat rangka atap dikerjakan di area lapangan.
"Saat ini juga tidak memungkinkan untuk melakukan renovasi rumput lapangan, karena di lapangan itu tempat untuk merakit atap stadion, jadi sangat mengganggu jika pengerjaan atap bersamaan dengan renovasi rumput stadion," tutupnya.
Megaproyek Stadion Barombong telah dimulai sejak 2011. Dalam perjalanannya, terus terjadi revisi anggaran, dimana dana yang diperlukan untuk menyelesaikan stadion megah itu terus membengkak. Dari mulanya Rp330,29 miliar saat perhitungan yang dilakukan pada 2013, lalu membengkak menjadi Rp565,72 miliar saat revisi perhitungan pada 2017.
Pemprov Sulsel menaksir pembangunan megaproyek Stadion Barombong masih membutuhkan anggaran Rp235,43 miliar. Diharapkan sumber pembiayaan berasal dari APBD dan APBN 2019. Rinciannya masing-masing sebesar Rp124,90 miliar dan Rp110,52 miliar. Dana itu akan digunakan untuk finishing Stadion Barombong yang akan dikerjakan rentang 2019-2020 mendatang.
Terlepas dengan adanya rasionalisasi anggaran dari Kemenpora, pembangunan Stadion Barombong diklaim tetap berjalan. Hingga Juli tahun ini, pekerjaan yang dilakukan berupa pembuatan rangka atap dengan sumber anggaran dari APBD sebesar Rp64,5 miliar dengan target rampung pada November mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: