Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Diminta Manfaatkan Teknologi Informasi untuk Produktivitas

Masyarakat Diminta Manfaatkan Teknologi Informasi untuk Produktivitas Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, meminta masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan produktivitas bukan hanya sebagai alat komunikasi dan hiburan.

"Kita sudah memasuki era digitalisasi. Sebagian besar waktu kita habis untuk mengakses informasi melalui gadget. Tapi, penggunaan teknologi informasi kita masih sebatas sebagai alat komunikasi dan hiburan, belum pada tataran bagaimana kita memanfaatkannya menjadi hal yang produktif," kata Hanif dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Hanif mengatakan, saat ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah membuat program yang bertujuan mengarahkan anak-anak muda potensial agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah yang lebih produktif. Salah satu wujud nyatanya adalah pembangunan Innovation Room.

"Kemenaker telah memiliki Innovation Room. Ruangan ini didesain sebagai tempat berkumpulnya anak muda yang punya bakat di bidang teknologi informasi," ujar Hanif.

Di Innovation Room, kata Hanif, anak muda yang punya bakat di bidang TI diarahkan untuk mengikuti suatu program yang dibuat tim kreatif. Harapannya, anak-anak muda yang punya bakat TI ikut program Kemenaker sehingga bisa menjadi wirausaha di bidang TI.

Beberapa waktu lalu, tim kreatif Innovation Room Kemenaker mengadakan kompetisi Hackathon (sebuah pengembangan proyek perangkat lunak) membuat sistem/aplikasi yang bisa digunakan untuk berniaga semacam e-commerce.

"Itu salah satu wujud program yang terus kita inisiasi agar anak-anak muda punya suatu aktivitas yang pada akhirnya bisa meningkatkan produktivitasnya," ucap Hanif.

Menurut Hanif, kalau kita tidak memanfaatkan perkembangan informasi yang sudah menguasai kehidupan ini, kita akan tertinggal dengan negara lain.

"Jadi, kalau SDM kita tidak dipersiapkan dengan kemampuan di bidang TI, tentu kita akan tertinggal dari SDM negara lain," kata Hanif.

Hanif melanjutkan, di era revolusi industri 4.0, bisnis startup menawarkan kesuksesan besar. Pasalnya di Indonesia, berdasarkan Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2017 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 143,26 juta atau 54,68% dari total penduduk Indonesia sebanyak 262 juta orang.

"Ini tentu pasar yang menggiurkan. Dengan menjadi entrepeneur di bidang TI, seseorang bisa kaya mendadak dan pada akhirnya bisa membuka peluang kerja baru yang dapat mengurangi angka pengangguran," tutur Hanif. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: