Di Indonesia Elit Politik 'Carmuk' Jadi Orang Shaleh, Duterte Malah Olok-olok Tuhan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dihadapan publik. Alih-alih menunjukan sisi pribadi yang taat beribadah, Duterte malah lebih senang menampilkan sisi personal yang tak taat beragama. Dia bilang Tuhan pun bisa ia musuhi seperti halnya bandar narkoba.
"Saya punya banyak musuh termasuk bandar narkoba, mungkin Tuhan juga termasuk," kata Duterte.
Hal itu dikatakan Duterte menanggapi upaya pemberantasan bandar narkotika secara nasional di negaranya itu. Memang Duterte sejak kampanye Pemilu getol menyatakan perang terhadap narkoba. Dari awal hingga saat ini, dia menginstruksikan tembak ditempat bagi pelaku dan pengedar narkoba.
Atas kebijakan itu, sejumlah pihak baik dari kelompok oposisi di Senat maupun LSM HAM menilai Duterte sebagai pemimpin yang tak baik untuk dicontoh. Citra ugal-ugalan dari Duterte mengundang kecaman.
Tak hanya itu, Duterte juga menyebut bahwa Tuhan dalam perang narkoba tak punya peran. Artinya, fungsi Gereja sebagai penjaga moral tak mampu mencegah terjadinya kondisi darurat narkoba di Filipina.
"Tuhan saya masuk akal. Tuhan kalian tidak. Berhentilah memohon kepada Tuhan," pungkasnya.
Pernyataan Duterte sangat berbanding terbalik dengan sejumlah elit politik di Indonesia yang saling berlomba mencitrakan diri sebagai tokoh yang shaleh di mata publik. Terlebih pasca gelombang gerakan politik Aksi 212, politik identitas serta dinamika politik di Indonesia makin terbuka dengan sentimen SARA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: