Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Depan Para Kyai, Susi Pamer Hobi Tenggelamkan Kapal Asing

Di Depan Para Kyai, Susi Pamer Hobi Tenggelamkan Kapal Asing Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/3). Rapat ini membahas rencana APBN-P Tahun 2018, laporan tindak lanjut hasil kunjungan kerja reses Masa Persidangan II Tahun 2017-2018 serta isu teraktual lainnya. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Ponorogo -

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebutkan sejak ditenggelamkannya 363 unit kapal asing pencuri ikan, lautan Indonesia menjadi yang paling menakutkan bagi pencuri ikan di dunia.

"Alhamdulillah, Pak Kiai, setelah kita tenggelamkan 363 kapal (pencuri ikan), Indonesia sekarang dianggap sebagai lautan samudera yang paling menakutkan untuk semua pencuri ikan di dunia," kata Menteri Susi saat berceramah tentang wawasan kelautan dan perikanan ketika melakukan kunjungan silaturahmi di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (31/7/2018).

Dia mengungkapkan, pada awal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengawali menenggelamkan kapal asing yang melakukan pencurian ikan di Indonesia, banyak orang di jajaran KKP merasa takut.

"Saat memulai pekerjaan penenggelaman kapal asing pencuri ikan itu, di KKP pada awalnya semua takut. Semua situasinya ngeri-ngeri. Sehingga saya bilang, 'kalau ada yang teror, kamu laporkan saya'," ungkap dia.

Penenggelaman ratusan kapal asing pencuri ikan tersebut, menurut Susi, terbukti mampu menjadi efek jera.

"Akibat dari efek jera, sekarang tidak ada lagi pencuri ikan. Sehingga stok ikan di Indonesia naik dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton (per tahun). Kalau itu dinilai satu dollar (AS) per kilogram, berarti nilainya 6 miliar dolar AS," ujarnya.

Tanpa menyebut angka, Susi mengatakan, ekspor ikan mengalami kenaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: