Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PnP Tampilkan Tren Inovasi dari Ekosistem Startup Indonesia

PnP Tampilkan Tren Inovasi dari Ekosistem Startup Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 15 dari 17 perusahaan rintisan (startup) yang melahirkan inovasi-inovasi baru ditampilkan dalam showcase eksklusif bertajuk The Uncovered Innovation yang diadakan oleh GK-Plug and Play di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Dalam acara ini, kelima belas startup bergantian melakukan presentasi singkat untuk menjelaskan inovasi yang mereka lakukan. Kelima belas teknologi inovasi ini berasal dari berbagai industri mulai dari fintech, agriculture, mobility, hingga energy.

Managing Director Plug and Play Indonesia, Wesley Harjono, mengatakan bahwa selama beberapa bulan kemarin pihaknya melakukan pencarian inovasi yang bukan sekedar terlihat menarik, namun benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia mulai dari teknologi yang bisa membuat pengiriman vaksin dan darah ke remote area dengan drone sampai dengan aerial spectral imagery untuk agriculture yang menampilkan informasi dengan akurasi tinggi mengenai air, nutrisi, dan sebagainya.

"Inovasi yang akan Anda lihat ini adalah penemuan yang akan mengubah cara kita berinteraksi, mengubah cara kita belajar, cara kita bekerja, cara kita hidup, dan bahkan mengubah masa depan," katanya.

Berdasarkan pengalaman dalam membangun ekosistem startup Indonesia dua tahun terakhir, GK-Plug and Play menilai kualitas startup di Indonesia terus meningkat. Hal tersebut bisa dilihat dari terus meningkatnya jumlah startup yang dipilih oleh GK-Plug and Play dalam program akseleratornya.

Berdasarkan pembagian industri startup yang mendaftarkan diri di program GK-Plug and Play, Wesley menilai beberapa tahun belakangan ini kebanyakan startup berfokus pada service dan software, namun beberapa waktu terakhir ini lebih banyak startup yang mulai merancang produk atau hardware di bidang agriculture, internet of things (IoT), mobility, dan sustainability.

"Hal itu mengingat akan keberadaan negara Indonesia sebagai negara agraris sehingga banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan di bidang pertanian. Di sisi lain, Indonesia juga negara maritim di mana akses masih menjadi salah satu tantangannya. Kami berharap startup-startup ini dapat mengisi kekosongan-kekosongan yang saat ini masih terjadi," tutup Wesley.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: