Dirjen Kebudayaan Minta Relokasi Suku Mausu Seram Jangan Pakai 'Kacamata' Jakarta
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan rencana relokasi Suku Mausu Ane yang tinggal di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, sebaiknya bersifat sementara.
"Penyelamatan adalah yang paling penting, apakah menurunkan bantuan ke tempat bersangkutan, atau membuat basis pertahanan baru. Sebaiknya relokasi tidak permanen, jadi mereka bisa balik lagi ke tempat tinggal mereka setelah ada penguatan lingkungan di tempat tersebut," kata Hilmar di Jakarta, Kamis.
Pemerintah merencanakan untuk relokasi suku Mausu Ane karena mereka sedang didera kelaparan akibat dari kebarakan hutan 2015 yang membuat hutan mereka habis serta serangan hama seperti tikus dan babi hutan di kebun mereka. Menurut Hilmar jika pemerintah terpaksa melakukan relokasi maka pemerintah harus melakukan negosiasi dengan masyarakat. Mereka harus mendapat informasi penuh atas konsekuensi perpindahan itu.
Dia mengatakan tempat yang baru harus didesain mendekati tempat asal mereka, pemindahan ke tempat yang baru sebaiknya tidak terlalu jauh dari tempat asal mereka, sehingga mereka masih bisa kembali dan tidak memisahkan mereka dari kebiasaan cara mereka hidup.
"Prinsip paling penting adalah agar suara rakyat tidak sampai hilang. Jangan sampai pemerintah membuat kebijakan sendiri tetapi masyarakat tidak merasa memiiki," kata dia.
Sebelumnya Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan saat ini pemerintah masih fokus pada penanganan tanggap darurat krisis pangan warga Suku Mausu Ane sehingga belum dipastikan tentang rencana relokasi mereka.
Pemerintah telah memberikan bantuan tanggap darurat berupa logistik berupa beras dan lainnya untuk Suku Mausu Ane. Kementerian Sosial juga telah menerjunkan tim untuk mengidentifikasi warga yang sakit, mendata keluarga korban meninggal, menyusun kronologi kejadian, menyalurkan bantuan logistik, serta mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: