Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat(NTB), menyebarluaskan informasi bahwa tidak ada potensi tsunami di perairan laut Ampenan akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 pada Skala Richter, Minggu pukul 18.46 WITA.
"Saya Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menyampaikan bahwa berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyatakan tidak ada potensi tsunami di perairan Ampenan," kata Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh, melalui rekaman suara.
Rekaman suara tersebut disebarluaskan kepada masyarakat menggunakan pengeras suara yang terpasang di mobil Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Mataram. Mobil Tagana dan mobil patroli Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Mataram, berkeliling kota menyampaikan rekaman suara Wali Kota terkait informasi tidak ada potensi tsunami. Melalui rekaman tersebut, dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak percaya pada berita bohong (hoax) yang menyesatkan.
"Saya mengimbau kepada semua warga agar kembali ke rumah dengan tenang. Mari kita berdoa semoga Tuhan yang Maha Esa melindungi kita semua," kata Ahyar berpesan.
Sementara itu, ribuan warga Kota Mataram memadati tanah lapang dan jalanan yang tidak terlalu dekat dengan bangunan. Mereka rela tidur beralaskan tikar dan mengenakan selimut, meskipun tanpa tenda.
"Kami tidak berani untuk pulang. Takut ada gempa susulan," kata Mislan yang mengungsi di tanah lapang Jalan Udayana sambil mengurus anak perempuannya yang kerap pingsan karena terkejut dengan getaran gempa.
BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa dinyatakan telah berakhir pukul 20.25 WITA. Saat berita ini diturunkan, warga kembali bergerak karena mendengar informasi air laut surut dan dikhawatirkan tiba-tiba meluap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: