Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

HSBC - PSF Bikin Modul Fintech bagi Para Dosen

HSBC - PSF Bikin Modul Fintech bagi Para Dosen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank HSBC Indonesia bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) kembali mengadakan program edukasi Trainingfor Trainers (ToT) bagi para dosen di bidang keuangan dan perbankan.

Sebanyak kurang lebih 60 dosen dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan pelatihan lewat modul financial keuangan yang up to date. Modul ini juga merupakan modul FinTech pertama yang pernah dibuat di Indonesia, yang berfokus pada tiga topik mutakhir di bidang keuangan dan perbankan modern, yaitu microfinance, wealth management dan Financial Technology.

Adapun program ini sejalan dengan dinamika era global termasuk kebutuhan keuangan masyarakat modern yang semakin kompleks, sektor keuangan dan perbankan yang terus bertransformasi.

Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, menjelaskan, perkembangan ilmu keuangan dan perbankan merupakan salah satu fokus utama HSBC Indonesia, apalagi di tengah transformasi industri yang demikian cepat. HSBC melihat perlunya penguatan edukasi bagi pengajar secara strategis, yang merupakan garda terdepan institusi pendidikan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia Indonesia.

"Lewat modul pelatihan ini, HSBC Indonesia ingin berbagi pengalaman dan kapabilitas kami sebagai praktisi industri, semoga dapat bermanfaat bagi para dosen keuangan dan perbankan untuk mendidik para calon bankir profesional di daerahnya masing-masing. Hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas masyarakat, di manapun HSBC berada," katanya di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Lebih lanjut‚ teknologi menjadi salah satu faktor yang tengah menjadi sorotan di dalam dinamika bidang keuangan dan perbankan modern. Wahyoe Soedarmono‚ Project Manager Program Kerja Same HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University menjelaskan, disrupsi teknologi menghadirkan pemain-pemain baru di sektor keuangan dan perbankan seperti Financial Technology (FinTech).

"Kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi stabilitas sektor keuangan dan perbankan. Untuk mampu menciptakan iklim industri yang kondusif di tengah disrupsi teknologi tersebut, diperlukan kolaborasi enter pemain industri, termasuk pelaku industri konvensional seperti perbankan dan pelaku industri berbasis teknologi seperti FinTech," paparnya.

Berbicara mengenai kolaborasi antar pemain industri, tentunya diperlukan pula lebih banyak Iagi bankir yang memiliki kombinasi pengetahuan dan kemampuan di bidang perbankan konvensional dan FinTech. Sayangnya, hingga seat ini jumlah institusi pendidikan setingkat universitas dengan konsentrasi keuangan dan perbankan modern masih terbilang minim.

”Lewat pelatihan berbasis modul yang up to date, kami berharap para dosen tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan pesat industri modern, sehingga dapat menciptakan efekmultiplier terhadap kemajuan dunia pendidikan keuangan dan perbankan Indonesia," tambah Wahyoe.
   

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: