Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Bali Optimistis Transaksi Saham 2018 Melonjak

OJK Bali Optimistis Transaksi Saham 2018 Melonjak Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Denpasar -

Otoritas Jasa Keuangan Regional Bali dan Nusa Tenggara optimistis nilai transaksi saham di Pulau Dewata akan melonjak hingga akhir 2018.

Menurut Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah, hal itu seiring dengan kondisi Gunung Agung yang membaik dan banyak kegiatan berskala internasional di daerah itu.

"Perkembangan pasar modal di Bali sampai saat ini menunjukkan kinerja yang positif," kata dia di Denpasar, Sabtu (11/8/2018).

Optimisme tersebut, kata dia, berangkat dari perolehan nilai transaksi selama semester pertama 2018 yang mencapai Rp2,49 triliun atau mengalami peningkatan sebesar Rp711 miliar jika dibandingkan posisi kuartal IV-2017.

Peningkatan nilai transaksi itu diikuti dengan naiknya jumlah investor pasar modal atau SID selama periode Januari-Juni 2018 yang mencapai 12.582 orang dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai 10.729 orang. Sebagian besar investor di Bali berinvestasi pada instrumen saham, reksadana, dan surat berharga negara (SBN).

OJK mencatat investor saham di Bali mencapai sebanyak 12.461 orang atau tumbuh 16,14% dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai 10.729, reksadana sebanyak 12.092 orang atau tumbuh 29,25% dibandingkan posisi Desember 2017 yang mencapai 9.355 orang

Senada dengan Hizbullah, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali Agus Andiyasa mengatakan, optimisme tumbuhnya jumlah transaksi dan investor seiring dengan sosialisasi yang semakin gencar dilakukan hingga menyasar perguruan tinggi.

BEI Bali, kata dia, telah menggandeng delapan perguruan tinggi di Bali untuk bekerja sama mendirikan galeri investasi untuk semakin mendekatkan generasi muda dengan investasi pasar modal.

"Investor pasar modal sudah semakin dimudahkan, hanya dengan modal Rp100 ribu investor termasuk mahasiswa sudah bisa membeli saham suatu perusahaan yang melantai di bursa saham," katanya.

Kenaikan tingkat suku bunga acuan BI menjadi sebesar 5,25%, kata dia, juga diharapkan turut menarik lebih banyak minat investor menanamkan modalnya di pasar modal Tanah Air.

"Saat ini ada 594 perusahaan melantai di bursa saham. Mereka memiliki peluang besar mencermati perusahaan yang memiliki kinerja positif," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: