Sejumlah relawan telah menembus desa terisolir terdampak gempa tektonik 7 Skala Richter (SR) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti Gerakan Nasional Koin untuk Lombok, yang sampai ke Desa Kekait, Gunungsari dan Sandiq.
"Mereka lakukan penyaluran makanan dan non-makanan untuk bayi seperti susu, biskuit, obat dan popok serta terpal," kata Amin Sudarsono, Koordinator Gerakan Nasional Koin untuk Lombok di Mataram, Minggu (12/8/18).
Sementara Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR mengatakan bahwa beberapa tim dalam koordinasinya secara simultan masih bergerak dengan fokus di daerah-daerah terisolir.
"Tim relawan pusat maupun lokal dari KAKAMMI, Lentera Anak Desa (LAD), Fahri Voice, Indonesia Relief dan Yayasan Dhiaul Fikri, secara simultan bergerak sejak pertama kali gempa 29 Juli 2018," jelasnya.
Relawan-relawan tersebut saat ini terlibat dalam pembagian dan distribusi logistik untuk korban terdampak gempa di pelosok pelosok desa di Lombok Barat selain Lombok Utara yang terdampak paling parah.
"Trauma healing juga (tetap berlangsung). Kemarin (Sabtu, 11/8) relawan kami bisa menembusnya," katanya.
Dari pantauan Antara pada Sabtu (11/8), wilayah yang dapat dikatakan terisolir yakni Dusun Tangga, Kahayang, Lombok Utara akibat jalan yang retak-retak dan lokasinya di dalam hutan perbukitan Gunung Rinjani.
Persoalan ketiadaan listrik juga begitu dirasakan oleh warga sejak gempa yang terjadi pada Minggu (5/8) hingga terasa mencekam dengan di kiri kanan jalan hanya ada bangunan roboh.
Suasana demikian dapat terasa di wilayah Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara kemudian juga di sejumlah titik di Senggigi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: