Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2019, PLN Proyeksikan Rasio Elektrifikasi WS2JB Capai 90%

2019, PLN Proyeksikan Rasio Elektrifikasi WS2JB Capai 90% Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Palembang -

PT PLN (Persero) Wilayah Sumsel, Jambi dan  Bengkulu (WS2JB) memproyeksikan Rasio Elektrifikasi listrik di wilayahnya mencapai 90% sesuai target kinerja.

General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB), Daryono mengatakan secara keseluruhan pembangkit listrik di Sumsel sebesar 1.250 MW sedangkan daya pemakaian hanya 750 MW, masih ada cukup besar untuk pengembangan jaringan.

“Sesuai dengan program Pak Jokowi, tahun 2018 kita targetkan seluruh desa-desa di wilayah kita dapat teraliri listrik,” kata Daryono dihubungi, Selasa (14/8/20180).

Untuk itu, Jambi dan Bengkulu juga sama hal nya dengan Sumsel, hal itu sudah menjadi target PLN WS2JB untuk menerangi seluruh wilayah hingga ke pelosok desa.

Daryono menambahkan, kalau ada desa yang belum teraliri listrik, Ia meminta agar segera dikoordinasikan sehingga dapat segera diprogramkan pembangunan jaringan listriknya. Sementara khusus di Kota Palembang, masih sangat mencukupi. Bahkan kebutuhan listrik mengalami surplus jika dilihat dari reserve margin.

Ia mengatakan, beban puncak Palembang saat ini mencapai 574 MW dengan daya mampu pembangkitnya sebesar 760 MW.

Sementara pada 2019 mendatang, Sumatera sudah diharuskan dapat menyalurkan listrik terhadap 1.390 desa. Dengan 98 desa di antaranya berasal dari Bumi Sriwijaya.

“Saat ini rasio elektrifikasi se-wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu telah mencapai 82,96% dan target 2019 mencapai 90%. Angka ini sudah melebihi target rasio elektrifikasi S2JB sebesar 82,2 %. Sedangkan rasio elektrifikasi Sumsel mencapai 81,42 %,” terangnya.

Dia mencontohkan di Papua juga program rasio Elektrifikasi juga dilaksanakan secara merata oleh pemerintah, sama halnya di Sumatera guna menerangkan seluruh pelosok desa. Namun bedanya di Papua karena daerah sulit dijangkau karena banyak pegunungan, maka dilibatkan relawan yang berasal dari masyarakat setempat dan mahasiswa dengan program Ekspedisi ‘Papua Terang’, program tersebut sebanarnya dilakukan juga seluruh Indonesia disebut Program Indonesia Terang.

Hal itu, katanya merupakan program dari pemerintah pusat guna pemerataan listrik hingga pelosok desa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: