Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perumnas Lampung Terus Kejar Target Sejuta Rumah

Perumnas Lampung Terus Kejar Target Sejuta Rumah Suasana perumahan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang masih tahap pembangunan di salah satu perumahana di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/8). Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (FLPP) sebesar Rp9,7 triliun untuk memfasilitasi 120.000 unit rumah, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp3,7 triliun untuk memfasilitasi 225.000 unit rumah dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebesar Rp 2,2 triliun untuk memfasilitasi 550.000 unit rumah. | Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

Perum Perumahan Nasional (Perumnas) Cabang Lampung terus mengejar target pembangunan satu juta unit rumah bagi masyarakat kecil di Provinsi Lampung.

"Di Lampung dari tahun 2016 sampai saat ini, sudah terbangun 450 unit rumah, dan akan dilanjutkan pada klaster berikutnya, yaitu pembangunan 200 unit rumah bersubsidi," kata Kepala Cabang Perum Perumnas Lampung Antaria Dwi Nugroho di Bandarlampung, Minggu (02/09/2018).

Menurut dia, Perumnas telah menyiapkan 970 unit rumah yang berdiri di atas lahan 25 hektare untuk memenuhi program pemerintah yaitu pembangunan satu juta rumah bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Selain itu, pembangunan satu juta unit rumah yang dicanangkan pemerintah dikhususkan bagi masyarakat menengah ke bawah atau yang berpenghasilan di bawah Rp2 juta rupiah.

Menurut dia, program satu juta rumah sangat baik karena masyarakat terbantu dan menjadi solusi bagi mereka yang belum memiliki rumah.

"Program ini masih terus berjalan, dan ditargetkan pada 2020 bisa selesai dikerjakan 970 unit rumah tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, pembangunan rumah bersubsidi sudah berjalan sejak tahun 2015, dan sampai saat ini sudah terselesaikan tiga klaster dari enam klaster yang disiapkan oleh Perumnas Cabang Lampung.

"Pada 2018 ini, kami akan mengerjakan dua klaster, satu klaster rumah subsidi dengan jumlah 200 unit dan satu klasternya untuk pembangunan rumah nonsubsidi dengan jumlah 100 unit," katanya.

Selain itu, lokasi pembangunan satu juta rumah di Provinsi Lampung terdapat di Kurungan Nyawa Kabupaten Pesawaran, yang sangat dekat dengan pusat kota dan tempat perbelanjaan serta lainnya.

Lampung menjadi daerah percontohan di Sumatera untuk pembangunan satu juta rumah yang merupakan program Presiden Joko Widodo.

"Sebagai daerah percontohan pembangunan satu juta rumah, kita harus memberikan contoh yang baik kepada provinsi lainnya agar bisa mencontoh pembangunan yang ada di Lampung, katanya.

Mengenai harga rumah tersebut, Antaria mengatakan harga rumah subsidi saat ini mencapai Rp130 juta dengan uang muka 5 persen dari harga awal rumah, dan diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar Rp4 juta.

"Bila harga Rp130 juta maka DP-nya yaitu Rp6,5 juta, itu di luar biaya lainnya bila semuanya dihitung maka total konsumen harus memgeluarkan DP Rp15 juta. Tetapi pemerintah memberikan potongan untuk uang muka sebesar Rp4 juta, berarti konsumen hanya membayar Rp11 juta," katanya.

Angsuran rumah bersubsidi yang diberikan yaitu Rp700 ribu sampai Rp800 ribu per bulannya dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.

"Angsurannya murah, jadi masyarakat yabg berpenghasilan di bawah Rp2 juta bisa mengambil rumah subsidi tersebut," jelasnya.

Antaria mengharapkan agar masyarakat Provinsi Lampung yang belum memiliki rumah, membeli rumah yang sudah disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat menegah ke bawah. Selain harganya yang murah, lokasinya juga strategis karena berdekataan dengan pusat kota dan perbelanjaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: