Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaksanaan Imunisasi MR di Wilayah Ini Masih Jauh dari Target

Pelaksanaan Imunisasi MR di Wilayah Ini Masih Jauh dari Target Kredit Foto: Halosehat.com
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Dinas Kesehatan Provinsi Riau melakukan segala upaya untuk mengajak semua pihak menyukseskan program nasional imuniasi campak atau measles dan rubella (MR), karena hingga September ini pencapaiannya baru 18,47 persen dari target 1,955 juta anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun.

"Capaian Provinsi Riau sampai dengan 8 September 2018 hanya 18,47 persen masih jauh dari target. Bahkan, Riau berada di urutan dua paling bawah dari capaian provinsi se-Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir pada diskusi publik situasi penyakit campak dan rubella di Kota Pekanbaru, Senin.

Sejak imunisasi MR untuk provinsi di luar Jawa digelar pada Agustus lalu, Dinkes Riau menargetkan pencapaian bisa sampai 95 persen dari seluruh anak yang menjadi sasaran imunisasi. Namun, karena adanya pro dan kontra kehalalan vaksin MR, membuat program ini tidak berjalan di hampir seluruh kabupaten/kota.

Riau kini hanya berada di atas Provinsi Aceh yang tingkat pencapaian imunisasi MR hanya 6,86 persen. Dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya lima daerah yang pencapaiannya di atas 20 persen dan paling tinggi di Kabupaten Kuantan Singingi yakni sekitar 37,66 persen.

Realiasi imuniasi di Ibukota Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru, hanya 15,36 persen. Bahkan, di Kabupaten Kepulauan Meranti, Siak dan Kota Dumai, pencapaiannya masih di bawah 10 persen.

"Memang masih ada pemerintah daerah seperti di Dumai, Indragiri Hilir dan Pekanbaru, masih menunda pelaksanaan kegiatan imunisasi MR," kata Mimi.

Seorang warga Pekanbaru, Haidir Tanjung, yang ikut dalam diskusi publik mempertanyakan kenapa Pemerintah Kota Pekanbaru menghentikan imunisasi MR ke sekolah-sekolah. Padahal, ada cukup banyak orang tua yang sudah menyetujui anak mereka diimunisasi dengan menandatangani surat pernyataan.

"Saya tanya ke anak saya tidak ada lagi imunisasi ke sekolah-sekolah. Kami sangat menyayangkan hal ini," katanya.

Menanggapi hal tersebut Mimi Nazir mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan seluruh dinas kesehatan di Riau untuk melanjutkan imunisasi MR meski waktunya tinggal sedikit lagi, karena akan berakhir pada 30 September.

Gubernur Riau juga sudah menyurati bupati/wali kota untuk makin menggencarkan pelaksanaan imunisasi kepada masyarakat.

"Dinas Kesehatan Riau bersama Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau juga sudah mengeluarkan komitmen bersama yang tidak melarang imunisasi MR," katanya.

Ia menambahkan, setiap orang tua yang ingin anaknya mendapat imuniasi MR juga bisa mendatangi puskesmas dan fasilitas rumah sakit umum terdekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: