Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Hanoi Diimbau Tak Lagi Konsumsi Daging Anjing dan Kucing

Warga Hanoi Diimbau Tak Lagi Konsumsi Daging Anjing dan Kucing Kredit Foto: Reuters/Dwi Oblo/File Photo
Warta Ekonomi, Hanoi -

Pejabat di ibu kota Vietnam, Hanoi, mendesak warga untuk berhenti memakan daging anjing karena dapat merusak reputasi kota dan menyebabkan penyakit seperti rabies.

Komite Rakyat Hanoi mengatakan, latihan itu dapat mencoreng citra kota sebagai "modal yang beradab dan modern".

Kantor kota Hanoi menambahkan bahwa mengkonsumsi daging dapat menyebabkan penyebaran penyakit seperti rabies dan leptospirosis.

Lebih dari 1.000 toko di Hanoi masih menjual daging anjing dan kucing.

Komite juga mendesak warga untuk berhenti makan daging kucing, yang kurang populer tetapi masih tersedia. Ini menyoroti fakta bahwa banyak hewan dibunuh dengan kejam di Hanoi.

Diperkirakan ada 490.000 anjing dan kucing dibantai di Hanoi, dan mayoritas adalah hewan peliharaan.

Semakin banyak orang di Vietnam tidak menyetujui memakan daging anjing, tetapi masih tetap "sangat banyak kebiasaan yang mengakar", menurut Linh Nguyen, seorang wartawan BBC di Vietnam melaporkan.

Bahkan di media sosial, banyak orang menyambut baik keputusan itu, tetapi ada beberapa yang berpendapat itu adalah kebiasaan yang membuat banyak orang Vietnam tidak mudah menyerah.

Salah satu pengguna Facebook, Dang Ngoc Quang, berpendapat bahwa hidangan itu tidak boleh dilarang sepenuhnya, karena itu sama dengan perampasan kebebasan warga Vietnam.

Sebaliknya, ia menyarankan untuk menerapkan pajak berat pada daging anjing atau membiarkannya hanya dijual di daerah tertentu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: