Kementerian Keuangan Jepang telah merilis neraca perdagangan negara untuk Agustus. Angka itu tetap merah selama dua bulan berturut-turut.
Defisit perdagangan pada bulan Agustus mencapai sekitar 3,9 miliar dolar.
Ekspor naik 6,6 persen dalam yen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama karena permintaan yang lebih tinggi untuk mesin untuk pembuatan semikonduktor dan mobil.
Sedangkan impor naik 15,4 persen. Faktor besar adalah permintaan yang kuat untuk minyak mentah dan gas alam cair, seperti dilansir dari NHK, Rabu (19/8/2018).
Presiden Trump telah mengkritik surplus perdagangan Jepang terhadap AS.
Angka itu dalam warna hitam, tetapi lebih kecil dari sebelumnya dengan 14 dan setengah persen. Jepang mengimpor lebih banyak pesawat dan gas alam dari AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: