Kementerian Perindustrian menyiapkan langkah strategis bagi pengembangan industri makanan dan minuman di dalam negeri agar semakin berdaya saing global dan siap memasuki era revolusi industri 4.0. Hal ini sesuai dengan inisiatif yang terdapat di peta jalan Making Indonesia 4.0.
Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, mengungkapkan sedikitnya ada empat langkah strategis yang dijalankan Kemenperin dalam upaya mewujudkan industri makanan dan minuman nasional yang mampu kompetitif di era digital.
Pertama, memfasilitasi perangkat cerdas berupa Cyber-Physical Systems untuk mengintegrasikan jaringan Internet of Thingsdengan lini produksi agar hasilnya menjadi lebih efisien, optimal dan berkualitas.
kedua, memperbaiki aliran bahan baku untuk menjaminnya pasokan kepada industri makanan dan minuman. Upaya ini perlu dilakukan melalui kolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
“Contohnya, menerapkan tekonologi cerdas di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, seperti melalui sistem pemantauan otomatis atau drone autopilot,” ungkapnya di Jakarta, Sabtu (06/10/2018).
Ketiga, implementasi peta jalan industri 4.0 dengan melibatkan sektor hulu sampai hilir agar terciptanya keterpaduan untuk meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman nasional.
“Misalnya, menetapkan pilot project bagi produsen yang sudah menerapkan industri 4.0,” lanjut Sigit.
Keempat memberikan pelatihan mengenai upaya peningkatan ekspor serta menggelar pertemuan bisnis dan promosi investasi di sektor industri makanan dan minuman.
“Tujuannya adalah untuk menarik investor, meningkatkan kapasitas industri dalam menerapkan industri 4.0, serta memperluas akses ekspor bagi industri makanan dan minuman,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: