Microsoft Corp melakukan investasi di perusahaan Grab sebagai bagian dari kemitraan yang kedua perusahaan katakan akan memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dalam proyek teknologi, termasuk big data dan artificial intelligence.
Kedua perusahaan tidak mengungkapkan nilai transaksi.
Grab sebelumnya mengatakan berencana untuk mengumpulkan sekitar $3 miliar pada akhir tahun, di mana pihaknya telah mengumpulkan $2 miliar.
Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa pendukung mereka yang sudah ada, SoftBank Group Corp, mendekati kesepakatan untuk berinvestasi sekitar $500 juta di Grab sebagai bagian dari putaran pendanaan.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Grab kemungkinan akan memanfaatkan perusahaan strategis dan keuangan untuk sisa pendanaan. Sebelum kesepakatan hari Selasa, perusahaan berhasil mengumpulkan $2 miliar pada 2018, didukung oleh Toyota Motor Corp dan perusahaan keuangan, termasuk Vulcan Capital.
Grab, yang berkedudukan di Singapura, telah melakukan ekspansi bisnis mereka ke 235 kota di delapan negara di Asia Tenggara dalam enam tahun terakhir, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/10/2018).
Pihaknya sedang mencari untuk mengubah dirinya menjadi kelompok teknologi konsumen terkemuka, dengan menawarkan layanan seperti pengiriman makanan dan parsel, transfer uang elektronik, pinjaman mikro dan pembayaran seluler, selain ride-hailing.
Grab akan bekerja dengan Microsoft untuk mengeksplorasi pengenalan wajah mobile, pengenalan gambar dan teknologi visi komputer untuk meningkatkan pengalaman pick-up, perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (9/10/2018).
Misalnya, penumpang akan dapat mengambil foto lokasi mereka saat ini dan menerjemahkannya ke alamat sebenarnya untuk pengemudi.
Area lain dari perjanjian lima tahun termasuk Grab mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud yang disukai dan menggunakannya untuk analitik data dan layanan deteksi penipuan.
Asia Tenggara, rumah bagi sekitar 640 juta orang, sedang berkembang sebagai medan pertempuran bagi raksasa teknologi global seperti Alibaba, Tencent Holdings Ltd, JD.com, Google dan SoftBank, Google Alphabet Inc, khususnya dalam pembayaran online, transportasi online, dan e-commerce.
Kompetisi untuk Grab sedang memanas bersama saingan Indonesia Go-Jek yang juga berkembang di Asia Tenggara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: