Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Respons Pejabat Australia Soal Pesan Menlu Retno ke Menlu Marise Payne

Ini Respons Pejabat Australia Soal Pesan Menlu Retno ke Menlu Marise Payne Menteri Pertahanan Australia Marise Payne berbicara selama ketersediaan pers bersama pada 2015 Australia-AS. Konsultasi tingkat menteri (AUSMIN) di Boston, Massachusetts 13 Oktober 2015. | Kredit Foto: Reuters/Faith Ninivaggi
Warta Ekonomi, Sydney -

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada mitranya dari Australia Menlu Marise Payne soal keputusan mendadak yang diumumkan Australia mengenai kepindahan kedubes Australia ke Yerusalem dalam serangkaian pesan WhatsApp yang diungkap di Seven News.

"Apakah ini benar-benar diperlukan untuk melakukan hal ini pada hari Selasa (16/10/2018) ," tulis Retno, pada hari dia dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, seperti dilansir dari 9news, Kamis (18/10/2018).

"Ini akan menjadi pukulan besar. Itu akan menampar wajah Indonesia dalam masalah Palestina. Ini akan mempengaruhi hubungan bilateral," ujar Menlu Retno menurut laporan Seven News.

Juru bicara urusan luar negeri Australia dari pihak oposisi, Penny Wong, mengatakan pemerintah Australia menciptakan ketegangan politik dengan Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia.

"Ini adalah harga yang Anda bayar ketika Anda menempatkan politik sebelum pemerintahan yang baik," ujar Senator Wong kepada wartawan.

Pemerintah federal telah mengecilkan perhatian. Gagasan Morrison untuk menggeser kedutaan Australia dapat menggagalkan kesepakatan perdagangan yang akan segera ditandatangani dengan Indonesia.

Para duta besar Arab juga sangat prihatin dengan gagasan memindahkan kedutaan Australia di Israel ke Yerusalem.

Dewan Duta Besar Arab di Canberra mengatakan langkah itu tidak akan melakukan apa pun untuk memulai pembicaraan damai yang terhenti antara Palestina dan Israel.

"Ini adalah kebijakan yang tidak bertanggung jawab yang terdiri dari masa depan jutaan orang di Timur Tengah untuk beberapa suara di Wentworth," tutur Presiden Jaringan Advokasi Palestina Australia,  George Browning.

Morrison mengatakan kebocoran buletin ASIO telah dirujuk ke Polisi Federal Australia untuk penyelidikan. Dia mengatakan lembaga itu memberikan informasi kepada pemerintah negara bagian dan federal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: