Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan WhatsApp Menlu Retno Bocor ke Publik, Bagaimana Kelanjutan Hubungan Indonesia-Australia?

Pesan WhatsApp Menlu Retno Bocor ke Publik, Bagaimana Kelanjutan Hubungan Indonesia-Australia? Seusai melakukan pertemuan formal di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo mengajak Perdana Menteri Australia Scott Morrison untuk mencicipi jajanan khas Indonesia, Jumat sore, 31 Agustus 2018 di Grand Garden Cafe di kawasan Kebun Raya Bogor. | Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ancaman Indonesia Minggu ini mengenai apakah hubungan bilateral dengan Australia akan terdampak oleh upaya pemindahan kedutaan besar Australia di Israel telah ke Yerusalem telah tersirat atau bocor.

Juru bicara resmi Indonesia untuk Urusan Luar Negeri, Arrmanatha Nashir, tidak mengatakan secara pasti apa area kebijakan yang akan terpengaruh, tetapi dia juga meyakini jika kebijakan Australia akan ada dampaknya.

"Apa yang bisa saya jamin adalah bahwa masalah Palestina sangat penting bagi Indonesia dan rakyat Indonesia," tuturnya, sebagaimana dikutip dari ABC News, Jumat (19/10/2018).

"Tentu saja kami akan menyesuaikan kebijakan kami atau tindakan kami tergantung pada situasinya, tetapi sekali lagi saya bahkan tidak akan mencoba memprediksi atau memutuskan tindakan apa yang akan kami ambil," ungkap Arrmanatha.

Mungkin tidak setajam pertukaran pesan teks yang dilaporkan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan mitranya dari Australia Marise Payne, di mana Payne konon mengatakan pesan Menlu Retno soal isu pemindahan kedutaan ke Yerusalem, yang "akan menampar wajah Indonesia" dan, "akan mempengaruhi hubungan bilateral antar kedua negara".

Laporan itu, yang pertama ditayangkan oleh Seven News, berimbas kepada pemanggilan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, untuk kedua kalinya dalam tiga hari untuk menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia mengapa pesannya bisa bocor ke publik.

Yang pertama adalah berkat pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison bahwa dia "terbuka" untuk menggerakkan kedutaan Australia di Israel ke Yerusalem.

Sumber senior mengatakan kepada ABC minggu ini bahwa Indonesia sedang mempertimbangkan untuk menunda tahap akhir negosiasi pada kesepakatan perdagangan yang sangat dinantikan dengan Australia.

Tetapi sekarang kerja sama militer Indonesia di masa depan dengan Australia telah menjadi pertanyaan terbuka.

Menanggapi pertanyaan ABC News tentang isu kedutaan Israel, juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Brigjen Totok Sugiharto, membalas melalui teks.

"Untuk saat ini pertahanan, komitmen kerja sama akan terus berlanjut," imbuhnya.

"Ini akan menjadi subjek untuk ditinjau di masa depan apakah kerja sama ini bermanfaat bagi kedua belah pihak," pungkasnya.

Dan pada saat ketika Australia semakin mengandalkan kerja sama dengan negara-negara tetangganya untuk menekan ekspansi militer China di wilayah tersebut, kemungkinan besar akan membuat percikan besar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: