"Bapak dari Solo?" orang di sebelahku bertanya. "Iya, mbak. Rumah orang tua saya di Kampung Baru, Solo, dan di Perumahan Songgolangit, Gentan, Sukoharjo. Kalau mbak?" saya balik bertanya.
"Saya dari Wonogiri, pak. Kita tetanggaan rupanya." "Kok tadi mbak tahu saya asli Solo?"
"Tadi saya lihat bapak menulis alamat di lembar absensi," jelasnya. "Oh gitu ya," sambil berjabat tangan berkenalan. Pertemuan tadi terjadi dua bulan lalu saat kami sama-sama menghadiri pertemuan antar-penggiat UMKM di Kadin Indonesia di Jalan Menteng, Jakarta.
Materi yang dibicarakan dipertemuan tersebut menjadi tidak begitu menarik lagi karena masih sebatas wacana. Dalam pembicaraan selanjutnya, Mbak Cahyani berbagi informasi setengah curhat. Diinfokan jika kelapa di daerah Wonogiri, di salah satu kecamatan binaannya, melimpah. Dan yang menyedihkan harganya cuma Rp500 per biji. Itupun terkadang menumpuk.
Mendengarnya saya tertegun. Bayangkan saja, harga kelapa muda di Pancoran (langganan saya) per butir sebesar Rp13.500, jika ditambah gula cair menjadi Rp15.000.
Bercermin dari perbedaan harga yang ekstrem di atas, kalau ada pertanyaan pohon apa yang berharga tapi kurang dihargai? Jawabnya bisa bermacam-macam, tapi saya memilih pohon kelapa. Kenapa? Kelapa adalah pohon yang multifungsi, semuanya berharga.
Batang pohonnya biasanya dipakai sebagai jembatan. Daun kelapanya biasa digunakan sebagai janur atau kulit ketupat. Batok kelapanya bisa digunakan sebagai arang pembakar. Daging buahnya bisa kita makan dan menghasilkan santan. Sementara airnya bisa diminum dan mempunyai banyak khasiat, antara lain mengatasi kelelahan, mengatasi gatal-gatal, mengatasi luka, eksim, dan telapak kaki pecah. Juga menurunkan demam berdarah dengan mencampurkan air kelapa muda hijau dengan perasan air jeruk nipis. Termasuk mengatasi cacingan dengan meminumkan air kelapa muda yang sebelumnya sudah dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun kepada anak yang mengalami gangguan cacingan.
Selanjutnya dapat mengobati luka bakar dengan mencampurkan air kapur sirih dan sejumput bubuk kunyit dengan air kelapa. Lalu oleskan pada bagian yang terkena luka bakar. Lengkap sudah.
Jika dilihat dari fungsi, sungguh luar biasa. Tetapi jika mendengar penuturan Mbak Cahyani, rasanya miris. Kelapa tidak dihargai sama sekali, bahkan tidak ada harganya. Persoalannya sekarang, bagaimana kita bisa memberikan nilai tambah kelapa tersebut dari semula seharga Rp500 per butir menjadi berlipat-lipat nilai ekonomisnya.
Bagaimana caranya? Di sinilah peranan Ekonomi Pingiran mulai dihidupkan dan digerakkan. Namun, sebelumnya perlu kita pahami dulu apa yang dimaksudkan dengan ekonomi pinggiran? Menurut pemahaman saya, ekonomi pinggiran adalah subjek sekaligus objek dari pemberdayaan dan pengembangan ekonomi di desa dan atau di daerah pinggiran. Menjadi subjek karena pelaku ekonomi adalah para warga desa atau warga daerah pinggiran yang bertindak dan berperan sebagai agen pembangunan sekaligus agen perubahan (agent of change) di wilayahnya.
Menjadi objek karena wilayahnya yang berbatasan dengan kota akan menjadi tujuan untuk diberdayakan dan dikembangkan agar mampu menjadi desa atau daerah mandiri. Adapun, maksud pengembangan ekonomi pinggiran agar desa atau daerah pinggiran tersebut mampu mengelola daerah berdasarkan kekuatan sumber daya manusia (SDM) dan ketersediaan sumber daya alam (SDA). Adapun, tujuannya adalah menjadikan daerah atau wilayah menjadi potensi ekonomi yang siap berkembang sesuai kearifan lokal dan sesuai karakteristik serta peruntukannya. Misalnya, akan dikembangkan menjadi desa wisata, desa bahari, desa sentra buah, desa sentra kriya, desa sentra seni, desa sentra kuliner. Jika tujuan pengembangan berhasil, diharapkan dapat menahan laju urbanisasi.
Selama proses pengembangan ekonomi pinggiran, daerah atau wilayah setempat harus mampu menciptakan peluang yang dapat menarik minat tenaga-tenaga terampil yang semula berjuang untuk "sesuap nasi di kota" agar pulang kampung. Juga tenaga-tenaga yang sudah mapan dan berhasil serta sukses di kota agar kembali untuk membangun desa atau daerah pinggiran tempat mereka bermain semasa kecil dulu.
Kolaborasi kemampuan dan kompetensi dari para tenaga itu akan menjadi kekuatan dahsyat yang akan membangun kembali dan menciptakan the new economic dan the new life style yang lebih sesuai local wisdom. Tentunya lebih berpeluang dan bermasa depan.
Lalu, bagaimana kaitannya dengan persoalan kelapa yang tidak dihargai tadi? Kelapa tadi bisa disulap menjadi objek bisnis yang menjanjikan. Bisnis apa? Bisa dijadikan objek bisnis minuman. Untuk itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi untuk mengolah kelapa yang semula sebagai buah habis petik menjadi buah siap olah dan siap dibisniskan.
Minuman apa yang bisa diolah dari buah kelapa? Ada es kelapa kopyor, ada es kelapa muda, ada ice cream, dan yang menarik adalah coconut milkshake. Minuman es kelapa kopyor sekarang cukup langka karena keberadaannya. Kelapa kopyor ini mempunyai kelainan genetik pada buah kelapanya. Kelainannya pada daging buah yang empuk atau terlepas dari tempurungnya. Jumlah airnya sedikit, serta aromanya khas.
Kelapa kopyor mudah dikenali dengan cara menggoyang-goyangkan buah ke kiri dan ke kanan, dan akan terdengar bunyi seolah buah kelapa tersebut bukan berisi air tetapi pasir. Kelapa kopyor disukai karena rasanya yang sangat menyegarkan bila disajikan dalam bentuk minuman. Terkadang kopyor juga digunakan sebagai bahan-bahan kue basah dan kue kering. Dengan demikian, jika masyarakat setempat mampu membuat kelapa muda menjadi kelapa kopyor maka selisih nilai jualnya dipastikan sangat tinggi. Harga kelapa kopyor dapat mencapai empat sampai lima kali dari kelapa biasa.
Untuk minuman kelapa muda, air kelapa muda bisa dijual tersendiri karena tak hanya menyegarkan sebagai pelepas dahaga, namun juga memiliki beberapa manfaat lain seperti penetral racun dalam tubuh, membantu menghilangkan rasa mual, dan lain-lain. Agar nilai jual tinggi, kelapa muda juga dapat dicampurkan bahan lain untuk dihidangkan sebagai minuman pencuci mulut yang menyegarkan, terlebih lagi sebagai menu berbuka di bulan Ramadan. Misal, bisa mencampurnya dengan nata de coco, biji selasih, ataupun buah lecy dan buah-buahan segar.
Selanjutnya, kelapa akan berkali lipat harganya apabila dijadikan sebagai es krim atau es puter. Es krim atau es puter ini sekarang menjadi favorit di setiap acara selamatan, pesta, atau hajatan perkawinan. Bukan hanya dimodifikasi menjadi beraneka rasa, tetapi juga dimodifikasi dengan komponen lain seperti coklat, durian, buah-buahan lainnya, yang dicampurkan atau dijadikan sebagai topping. Akhirnya, harga dan gengsi kelapa akan melambung jika dijadikan coconut milkshake. Apa yang dimaksud milkshake? Istilah milkshake, sesuai dengan namanya adalah minuman dari campuran susu (milk) yang diaduk (shake). Di Inggris, milkshake adalah campuran susu dengan sirup aneka rasa, tanpa es krim.
Jika ditambah es krim maka namanya menjadi frappe. Ada juga smoothies yaitu milkshake tanpa es krim yang dicampur buah-buahan. Sedangkan di Kanada dan Amerika Serikat, milkshake adalah campuran susu, es krim, buah-buahan, saus cokelat, dan whipped cream sebagai pelengkap. Di luar negeri, milkshake adalah menu minuman yang umum disajikan di fast food dan restoran, selain soft drink. Setiap counter penjual milkshake memiliki cara yang tidak selalu sama dalam meracik minuman tersebut.
Yang pasti, milkshake harus selalu diaduk dengan alat blender. Ada jenis blender khusus untuk milkshake ini. Seperti halnya AS, di Indonesia milkshake memakai bahan dasar es krim. Rasa es krim yang biasa dipergunakan adalah vanila, cokelat, dan strawberry. Namun sejalan dengan keinginan konsumen digunakan juga es krim rasa mint, kopi, mocca dll. Selain es krim, milkshake perlu ditambahkan bahan lain agar rasanya lebih nikmat seperti biskuit, cokelat, vuah-buahan (pisang, cherry, strawberry, dll), sirup aneka rasa (karamel, cokelat, kopi), jus, yoghurt, dll.
Proses pembuatan dan bahan tambahan milkshake cukup beragam dibandingkan minuman lain. Banyak orang memilih membeli milkshake di kafe atau restoran daripada membuat sendiri, padahal milkshake ala kafe bisa Anda buat sendiri di rumah dengan mudah.
Apakah memungkinkan coconut milkshake dibuat di desa atau di daerah pinggiran? Sangat memungkinkan. Apalagi bahan dasarnya, yaitu kelapa sangat melimpah di sana. Siapapun bisa mencoba membuat milkshake yang berbahan dasar kelapa. Hanya berbekal blender dan sedikit pelatihan maka akan tercipta milkshake pasti enak, gurih dan menyegarkan. Semua bahan untuk membuat milkshake maupun campurannya ada di desa atau daerah pinggiran. Selain kelapa, susu juga banyak di desa. Apalagi buah-buahan. Tinggal waktu saja yang akan mengasah mereka menjadi entrepreneur-entrepreneur baru di bidang bisnis minuman. Inovasi dan kreativitas akan muncul dengan sendirinya jika mereka sudah benar-benar menggeluti dunia usaha yang baru ini.
Soal pemasaran, tidak ada masalah. Di zaman digital ini, orang tidak perlu susah-susah berjualan keliling lagi. Cukup berjualan dengan sistem online maka orang atau order akan datang dengan sendirinya. Bisnis coconut milkshake baru sekali saya lihat sewaktu di Malaysia dua minggu lalu. Di sebelah Central Market, ada penjual coconut milkshake yang larisnya minta ampun. Pelanggan selalu datang dan pergi. Saking tidak tahan ingin mencoba, saya ikut antre.
Ternyata ada berbagai macam rasa. Ada rasa jeruk, rasa vanilla, rasa strawberry, rasa nanas, dan juga rasa manga. Yang menarik lagi adalah topping-nya, yaitu es krim yang beraneka macam rasa juga ini. Jualan coconut milkshake bakalan laris karena penggemarnya biasanya adalah anak-anak dan remaja. Juga orang tua. Selain rasanya yang nikmat, coconut milkshake ini akhirnya menjadi minuman bergengsi karena harganya yang relatif lebih mahal.
Beberapa hal yang dapat disimak dari coconut milkshake adalah
1. Peluang bisnis milkshake cocok sekali untuk dikembangkan, termasuk untuk para wirausahawan ekonomi pinggiran. Keuntungan dari bisnis ini tidak sedikit dan cukup menjanjikan. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana melatih dan memberi bekal pemahaman tentang cara membuat coconut milkshake, strategi pemasaran bisnis coconut milkshake, mencari konsumen bisnis, dan bahan baku untuk membuat milkshake, serta menentukan tempat bisnis dan harga jual;
2. Berbagai bahan yang digunakan untuk membuat coconut milkshake seperti susu cair, vanila esense, es krim coklat, dan juga sirup coklat, serta bahan lainnya, sudah tersedia di toko-toko terdekat, di pasar tradisional, maupun di minimarket sekitar desa atau daerah pinggiran;
3. Dalam mengawali bisnis coconut milkshake, supaya usaha ini bisa berjalan dengan lancar maka perlu menentukan lokasi tempat berjualan milkshake yang tepat dan ramai untuk mendatangkan konsumen yang lebih besar. Beberapa contoh tempat yang strategis antara lain di pinggir jalan, di perempetan jalan, dekat alun-alun, dekat tempat rekreasi dekat pusat perbelanjaan, dekat sekolahan, dan beberapa tempat strategis lain. Dan untuk mengembangkan usaha, perlu juga dijajagi mulai menawarkan kemitraan.
Simpulan
- Bisnis bisa dimulai dari hal sederhana, dari hal kecil di sekitar kita, dan dumulai dari sekarang. Bisnis kelapa ini contohnya. Memulai usaha bisnis kelapa identik juga dengan membangun potensi ekonomi desa. Hal ini relevan dengan konsep nawa cita yang akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
- Mulai membangun bisnis kelapa di daerah ekonomi pinggiran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kewirausahaan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat;
- Keberadaan para wirausahawan di daerah ekonomi pinggiran pada akhirnya akan mewujudkan kemandirian ekonomi di tempat tinggal dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi di wilayahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: