Mantan Bendahara Projo Bogor, mengatakan puluhan orang yang diketahui sebagai pengurus Pro Jokowi atau Projo Bogor menarik dukungan kepada Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Ia mengatakan tidak mau dukung Jokowi karena telah mengecewakan rakyat selama empat tahun memimpin.
"Kami sebagian pengurus Projo se-Kabupaten dan Kota Bogor beserta jajarannya sudah tidak lagi mau mendukung pencalonan Jokowi sebagai capres di tahun depan," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Lanjutnya, Ia mengatakan sekitar 30 orang pengurus Projo Bogor yang mengundurkan diri dari organisasi relawan Jokowi.
"Jokowi yang dimandatkan rakyat menjadi presiden di 2014 tidak menjalankan program Nawacita, harapan rakyat semakin pupus ketika keterhimpitan ekonomi yang semakin dirasakan seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini Jokowi tidak dapat mengangkat kondisi ekonomi Indonesia seperti yang dijanjikan dulu. Sambungnya, belum lagi ditambah dengan maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA).
"Banyak TKA yang masuk dan bahkan bikin KTP, sedangkan kita warga Bogor sendiri berbulan-bulan kalau membuat KTP. Ada saja alasannya, tinta habis lah, berkas dari pusat belum ada lah, tapi kok pekerja asing bisa," tegasnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan kondisi di dalam internal Projo sangat kecewaan lantaran para pimpinannya tidak mengurus rakyat setelah mendapat jabatan tertentu di sejumlah BUMN.
"Untuk itu kami mengikuti jejak mantan Sekjen Projo, Saudara Guntur Siregar yang terlebih dahulu mendeklarasikan diri bergabung dengan Indonesia Muda yang mendukung Prabowo-Sandi," terangnya.
Sambungnya, "Jokowi nggak konsisten, banyak teriakan dari masyarakat bawah. Di situ saya merasa bersalah," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: