Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melirik Saham Pilihan Bahana di Tengah Gejolak Pasar Saham Global

Melirik Saham Pilihan Bahana di Tengah Gejolak Pasar Saham Global Seorang karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (22/6). Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menorehkan rekor baru pada perdagangan terakhir menjelang libur Idulfitri dengan kenaikan 0,19 persen atau 11,16 poin ke level 5.829,71. | Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis PT Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi menilai rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menjadi perhatian para investor serta kesehatan fiskal Indonesia yang tercermin dari asumsi Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019, yang masih didiskusikan pemerintah bersama parlemen.

Wafi menuturkan, beberapa asumsi makro ekonomi seperti target pertumbuhan ekonomi, level rupiah, dan lifting minyak sudah lebih realistis dibanding asumsi awal yang disampaikan dalam RAPBN 2019. Namun, pasar masih menanti upaya lanjutan pemerintah untuk melakukan reformasi energi ke depannya, sehingga subsidi energi, khususnya BBM, bisa kembali ditekan.

"Kinerja keuangan emiten dan perekonomian Indonesia secara domestik masih cukup baik hingga kuartal ketiga tahun ini, namun masih ada sejumlah risiko yang perlu diamati, antara lain harga minyak dunia yang cenderung naik, sedangkan harga batu bara dan CPO masih tertekan karena permintaan turun," papar Wafi.

Dengan memperhatikan pencapaian hingga kuartal ketiga dan risiko perekonomian domestik dan global, Bahana merekomendasikan beli untuk beberapa saham pilihan yang terbilang aman dan tahan uji di tengah berbagai gejolak, di antaranya saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), emiten yang satu ini terbilang masih akan mengantongi keuntungan hingga akhir tahun karena pengguna telekomunikasi dan paket data masih tinggi ke depannya, ditambah perusahaan telekomunikasi milik negara ini terbilang rajin membagi dividen.

Saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), PT Gudang Garam (GGRM), PT Aces Hardware (ACES) dan PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), disebut Wafi, juga cukup menjanjikan karena didukung daya beli masyarakat untuk kelas masyarakat menengah ke bawah yang masih kuat, serta upah minimum propinsi yang direncanakan naik sekitar 8%. Tak ketinggalan saham PT Semen Indonesia (SMGR) direkomendasikan beli sebagai pemain terbesar dalam industri semen yang sudah memiliki jaringan di hampir seluruh Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: