Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arus Petikemas Pelindo III Naik 8%

Arus Petikemas Pelindo III Naik 8% Pelindo II (Persero) atau IPC terus mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan melakukan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan, sebagai upaya menekan biaya logistik di Tanah Air, | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Arus petikemas di lingkungan Pelindo III tercatat 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs hingga triwulan III 2018, meningkat rata-rata sebesar 8% bila dibandingkan dengan periode yang sama 2017.

Corporate Secretary Pelindo III, Faruq Hidayat mengatakan, peningkatan itu dikarenakan perekonomian daerah menggeliat, yang menjadi salah satu indikator yang mendorong peningkatan arus petikemas di terminal pelabuhan yang dioperasikan Pelindo III.

"Peningkatan tersebut juga sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat petikemas domestik atau dalam negeri," kata Faruq di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/10/2018).

Faruq merinci, peningkatan di Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) lebih disebabkan tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat, dikarenakan adanya peningkatan pengiriman komoditas jagung dari Pulau Sumbawa.

Sementara di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, peningkatan dikarenakan adanya lonjakan pengiriman aneka kebutuhan pokok, serta bahan bangunan dan proyek untuk membangun kembali pascagempa beberapa waktu lalu.

"Barang proyek di Pelabuhan Lembar salah satunya untuk pembangunan PLTGU Lombok Peaker. Contoh lain barang proyek di Pelabuhan Waingapu (NTT) untuk pembangunan pabrik gula dan di Pelabuhan Tenau Kupang (NTT) untuk pengiriman logistik kegiatan offshore ke Pulau Wetar," katanya.

Kemudian peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya disebabkan berkembangnya bisnis anak perusahaan yang berhasil mendatangkan sejumlah pengguna jasa baru.

"Terminal Petikemas Surabaya (TPS) memiliki dua pengguna jasa baru, yakni perusahaan pelayaran Emirate Shipping Line dan Mariana Express Line. Selain itu juga ada pengguna jasa eksisting yang mencatatkan peningkatan kegiatan bongkar muatnya," katanya.

Vice President Corporate Commnication Pelindo III R Suryo Khasabu mengatakan bertambahnya pengguna jasa bisa dicapai melalui peningkatan efektivitas operasional pelayanan kapal.

"Kami juga memberikan jasa pandu khusus untuk TPS dan optimalisasi program window kapal, sehingga waktu tunggu kapal untuk bersandar semakin singkat. Dampaknya produktivitas terminal meningkat," katanya.

Anak perusahaan lain, kata dia, adalah Terminal Teluk Lamong yang mencatatkan peningkatan arus karena adanya peningkatan kunjungan kapal untuk rute pendulum.

"Bahkan kini agen pelayaran Meratus Line, Tanto Intim Line, dan Salam Pacific Indonesia Line melakukan kerja sama joint slot kapal petikemas sehingga memiliki layanan kapal rute Belawan, Medan, yang masuk setiap 5 hari sekali," katanya.

Kemudian untuk di Terminal Berllian yang dioperasikan oleh BJTI Port mengalami peningkatan volume petikemas lebih dikontribusikan dari percepatan siklus bongkar muat dan kegiatan tambat kapal.

"Sebelumnya, dengan penambahan sejumlah peralatan dan peningkatan kemampuan pekerja, kegiatan bongkar muat ditargetkan sebesar 15 BSH (boks per kapal per jam). Namun pada triwulan III ini, kami mampu tercapai hingga 20 BSH," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: