Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokopedia Rayakan Hari Uang Melalui Layanan Keuangan Digital

Tokopedia Rayakan Hari Uang Melalui Layanan Keuangan Digital Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melalui Tokopedia Center, Tokopedia ingin mendekatkan masyarakat dengan fasilitas layanan keuangan. Menurut Doni Nathaniel, selaku Strategic Development untuk Tokopedia Center, keberadaan Tokopedia Center akan membuka pintu pengetahuan bagi warga sekitar untuk berani melangkah ke masa depan yang lebih baik, memulai berbisnis online maupun berbelanja online, terutama bagi UMKM Indonesia yang akan menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Pada September 2018, Tokopedia Center diresmikan di tiga kota, yaitu Boyolali, Palu, Padang, dan akan menyusul di daerah lainnya di Indonesia. Animo masyarakat atas hadirnya Tokopedia Center ini cukup positif, dilihat dari pertumbuhan jumlah pengunjung yang cukup signifikan sejak pertama kalinya dibuka. Pertumbuhan jumlah transaksi hingga Oktober 2018 dari dua lokasi Tokopedia Center, Padang dan Boyolali, meningkat hingga 2x sejak pembukaan.

Tokopedia Palu, meskipun masih dalam pemulihan karena bencana baru-baru ini, mencatatkan pertumbuhan yang juga cukup menarik. Dalam 3 bulan beroperasi, pertumbuhan transaksinya mencapai  hampir 50%.

Dari tiga lokasi Tokopedia Center tersebut, jumlah pertumbuhan transaksi Tokopedia Center di Boyolali sejauh ini tercatat sebagai yang tertinggi, yaitu 4x dari total pengunjung hanya dalam 4 bulan pertama sejak pembukaannya. Transaksi paling populer yang dilakukan pengunjung di Tokopedia Center adalah pembelian dari Marketplace dan pembayaran produk digital, seperti pulsa dan pembelian tiket pesawat dan kereta api.

Selain dari marketplace dan produk digital, Tokopedia juga terus mengupayakan pemerataan ekonomi di Indonesia melalui fintech. Mendukung cashless society, Tokopedia sejauh ini telah memiliki beberapa produk fintech seperti Reksa Dana, pinjaman modal, kartu kredit, dan lain sebagainya. Semua produk digital dan fintech dimaksudkan untuk mempermudah akses keuangan bagi pengguna. Reksa dana misalnya, dimaksudkan untuk memunculkan kebiasaan investasi dalam masyarakat Indonesia karena bisa dimulai dari Rp10.000.

Rasio keuangan inklusif Indonesia berada pada angka 63%, yang berarti masih banyak Penduduk Indonesia belum menikmati layanan keuangan. Di tahun 2019 mendatang, Ketua OJK, Wimboh Santoso, optimis menargetkan peningkatan rasio keuangan inklusif sebesar 75%. Target tersebut diikuti ajakan Pemerintah kepada semua pihak untuk meningkatkan layanan keuangan digital, tak terkecuali pihak swasta.

Menurut laporan McKinsey berjudul "The digital archipelago: How online commerce is driving Indonesia’s economic development", transaksi keuangan dan perdagangan secara online dapat memperbanyak jumlah pengguna layanan keuangan serta memberikan aksesibilitas yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat luar Jawa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: