Kebijakan penggratisan tarif jembatan tol Surabaya-Madura (Suramadu) oleh Presiden Joko Widodo terus menjadi perdebatan. Pasalnya, kebijakan itu hanyalah bagian dari politisasi Jokowi untuk Pilpres 2019.
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, mengatakan kebijakan menggratiskan tarif jembatan Suramadu merupakan kebijakan yang berpihak pada rakyat.
"Presiden Jokowi, sekali lagi membuktikan keberpihakan kepada rakyat, dengan sangat terukur secara ekonomi dan administratif," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Sebaliknya justru ia melihat kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengharapkan agar kebijakan Jokowi jauh dari sikap keberpihakan pada rakyat.
"Semua kebijakan politik memang harus berpihak pada rakyat. Kami menangkap kesan bahwa kubu sebelah justru menginginkan Jokowi untuk tidak berpihak pada rakyat atau hanya sekadar mengejar ambisi pada pilpres 2019," jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan penggratisan Suramadu itu sudah dua tahun direncanakan. Dari tahap perencanaan hingga implementasi, terdapat proses administrasi dan kajian finansial ekonomi juga keamanan.
"Alhamdulillah, komitmen politik itu sudah dapat dirasakan oleh rakyat banyak saat ini," imbuhnya.
Pihakanya juga mengajak seluruh peserta pemilu, baik itu pilpres maupun pileg untuk berlomba-lomba membuat kebaikan kepada masyarakat.
"Jadi bukan sibuk menyinyiri kompetitor yang sedang bekerja. Jokowi sibuk kerja untuk rakyat," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim