Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga 10 Komoditas Perkebunan Sultra Stabil

Harga 10 Komoditas Perkebunan Sultra Stabil Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Kendari -

Sebanyak 10 komoditi andalan sektor perkebunan di Sulawesi Tenggara yang dipantau Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra masih stabil harganya hingga saat ini.

"Meskipun diantara komoditi perkebunan itu ada yang harganya naik namun masih dalam batas yang wajar, dan sudah menjadi mekanisme pasar," kata kadis Perkebunan dan Hortikultura Sultra Yesna Suarni di Kendari, Minggu (11/11/2018).

Ia mengatakan, 10 dari 15 komoditi perkebunan yang menjadi titik perhtaian pihaknya yang setiap hari dilaporkan terkait perkembangan harga adalah kakao, jambu mete, lada putih, cengkih, kelapa, aren, sagu, pala, kemiri dan pinang.

Keterangan dari petugas pelayanan informasi pasar Dinas perkebunan Sultra menyebutkan, harga kakao unfermented dengan kadar air plus minus 7 persen bervariasi antaara Rp24.000 hingga Rp27.000 per kilogram tergantung dari tempat dimana dilakukan pembelian.

"Yang pasti bahwa harga terendah sebuah komoditi perkebunan itu terjadi pada tingkat petani dan harga tertinggi terjadi di pedagang pengumpul," ujar Adnan Jaya petugas pasar setempat.

Sementara harga jambu mete gelondongan juga masig bervariasi antara Rp15.000 per kilogram di tingkat petani dan Rp17.000 per kilogram ditingkat pedagang antar daerah. Sementara kacang mete super saat ini dipasarkan antara Rp145.000 hingga Rp165.000 per kilogram.

Begitu pula dengan harga lada putih masih tetap stabil pada kisaran Rp45.000 per kilogram ditingkat petani produsen dan Rp70.000 per kilogram pada tingkat pedagang pengecer. Cengkih masih berada pada posisi rendah yakni Rp83.000 higga Rp85.000 per kilogram ditingakt petani dan pengumpul.

Dan harga kelapa biji kering juga bervariasi tergantung dari besar kecilnya yakni antaara Rp2.500 hingga Rp4.000 ditingkat petani produsen dan pedagang pengumpul atau sedikit alami penurunan harga dibanding saat akan memasuki puasa yang biasanya naik 50-100 persen.

Gula aren yang merupakan produk lokal juga harganya berfluktuasi sesuai dengan permintaan konsumen. Biasnya harga gula aren Rp12.500 per kilogram naik antara Rp15.000 hingga Rp16,000 per kilogram ditingkat pedagang pengumpul.

Sedangkan sagu, pala, kemiri dan pinang juga belum mengalami perubahan yang berarti dan masih seperti pada bulan lalu dengan tingkat permintaan pasar masih normal.

Harga sagu basah masih pada Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram dan sagu tepung antara Rp5.000 hingga Rp8.000 per kilogram. Pala kulit/grlondongan dijual Rp27.000 hingga 32.000 per kilogram, sementara pala kupas antara Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram dan harga bunga pala (fuly) antara Rp140.000 hingga Rp150.000 per kilogram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: