Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor meminta elit Partai Gerindratak ikut campur urusan internal partainya terkait keputusan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang menjadi pengacara pasangan capres Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.
"Keputusan Pak Yusril menjadi kuasa hukum paslon Jokowi-Ma'ruf jangan dibawa-bawa ke persoalan internal partai. Jadi kami meminta elite Gerindra jangan memperunyam masalah. Masing-masing saja dan jangan urusin internal PBB," tegas Ferry dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (11/11/2018).
Hal itu dikatakan Ferry menjawab pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra AS Kobalen yang menyindir Yusril tak tahu diuntung karena jasa Gerindra yang mendukung kakak kandung Yusril Ihza Mahendra yaitu Yuslih Ihza Mahendra saat Pemilihan Bupati (Pilbup) Belitung Timur 2016 lalu.
Menurut Ferry, pernyataan Kobalen tidak ada hubungannya jika dikaitkan dengan ucapan Yusril yang menuntut calon presiden (capres) Prabowo Subianto dapat memberi jaminan agar Partai Gerindra tidak "menggergaji" atau menggerus suara partai koalisi. Termasuk suara PBB jika bergabung dalam tim sukses pasangan capres-cawapres nomor 02 di Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
"Saya mengkritik AS Kobalen karena telah mencampuradukkan persoalan istilah 'gergaji 'dengan koalisi Gerindra bersama PBB saat Pilbup Belitung Timur tahun 2016. Itu pernyataan ngaco karena tak ada korelasi antardua hal tersebut," kata Ferry.
PBB, menurut dia, sudah "all out" dalam membantu Prabowo-Hatta Rajasa maju di Pilpres 2014. Selain itu, turut membantu Sandiaga dalam Pilgub DKI 2017 lalu. Sementara menjawab untuk soal politik "balas budi" dukungan untuk Yuslih lebih didasari figuritas calon kepala daerah.
"Karena partai-partai mendukung calon di pilkada melihat elektabilitas. dan Yuslih itu bagus, maka Gerindra ikut berkoalisi," ungkapnya.
Ferry juga mengecam pernyataan Kobalen bahwa Gerindra tidak menerima dana sepeser pun atas dukungan Yuslih. DPP Gerindra memang tidak menerima dana. Namun DPC Gerindra Belitung Timur mendapat fasilitas dan biaya operasional untuk kampanye.
Sebelumnya, Yusril mengaku pernah mempertanyakan soal nasib partai pendukung Prabowo-Sandi, utamanya soal strategi yang disiapkan agar partai pendukung juga berjaya di Pileg 2019. Prabowo-Sandi, kata Yusril, tidak memberikan jawaban pasti.
Pernyataan ini langsung memancing reaksi dari Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen yang menyebut ucapan Yusril tidak beralasan dan tendensius. Karena selama ini komunikasi politik yang dilakukan Gerindra dan Yusril sudah terbangun dengan baik. Kobalen juga mengungkapkan bahwa Yusril pernah meminta secara langsung ke Partai Gerindra agar membantu politisi PBB Yuslih Ihza Mahendra yang tak lain merupakan kakak kandung untuk maju pada Pilbup Belitung Timur.
"Yusril suatu hari menghubungi saya minta ditemukan dengan Pak Hashim Djojohadikusumo guna mendapatkan dukungan Gerindra untuk kakaknya sebagai calon bupati Belitung Timur," tutur Kobalen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat