Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Badan Cyber Security China Hapus 9.800 Akun Medsos, Millennials Tak Terima

Badan Cyber Security China Hapus 9.800 Akun Medsos, Millennials Tak Terima Visitors use their smartphones underneath the logo of Tencent at the Global Mobile Internet Conference in Beijing May 6, 2014. | Kredit Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon/
Warta Ekonomi, Beijing -

Badan Cyber Security China telah menghapus 9.800 akun media sosial dari penyedia berita independen yang dianggap telah memposting konten sensasional, vulgar, atau berbahaya secara politik di Internet.

Aturan sensor online ketat China telah diperketat dalam beberapa tahun terakhir dengan undang-undang baru untuk membatasi outlet media, langkah-langkah pengawasan untuk situs media dan menggulirkan kampanye untuk menghapus konten yang dianggap berbahaya.

Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kampanye itu, yang diluncurkan pada 20 Oktober, telah menghapus akun-akun ilegal yang telah menyebarkan informasi yang secara politik berbahaya, memalsukan sejarah partai Komunis China (PKC), memfitnah pahlawan dan memfitnah citra bangsa.

CAC juga memanggil raksasa media sosial, termasuk Tencent, Wechat, dan Weibo, memperingatkan mereka karena gagal mencegah "pertumbuhan tidak beradab" dan "semua jenis kekacauan" di antara media independen di platform mereka.

"Kekacauan di antara akun self-media telah secara serius menginjak-injak martabat hukum dan merusak kepentingan massa," ungkap CAC, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (13/11/2018).

Istilah "self-media" kebanyakan digunakan di media sosial China untuk mendeskripsikan akun berita independen yang menghasilkan konten orisinal tetapi tidak terdaftar secara resmi oleh pihak berwenang.

Akun-akun seperti itu telah menjamur dalam beberapa tahun terakhir dan mulai dari jurnalisme investigatif yang keras hingga gosip selebriti atau konten yang berbau pornografi. Banyak yang sangat populer karena menawarkan lebih banyak berita baru dan sensasional daripada sumber resmi.

CAC mencatat bahwa beberapa akun yang ditutup telah membagikan konten palsu atau mengandung pornografi, yang keduanya ilegal beredar di China.

Seorang pengguna Weibo mempertanyakan mengapa blog seni dan hiburan yang disebut "youshuguang" juga diblokir.

“Yang benar-benar tidak saya tidak mengerti adalah youshuguang, yang tidak menunjukkan tanda-tanda pelanggaran dan padahal menulis konten emotif dengan cara yang baik. Mengapa mereka masih diblokir?,” tulis pengguna Weibo.

"Kamu akan diblokir jika kamu menulis kebenaran, juga akan diblokir jika kamu menulis kebohongan, jadi apa yang sekarang harus kita katakan?," ungkapnya.

NGOCN, grup yang menghasilkan artikel populer tentang masalah sosial di China, juga memiliki dua akun yang dihapus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: