Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBPJN XIII Sulselbar Siapkan Rp1 T untuk Proyek Infrastruktur

BBPJN XIII Sulselbar Siapkan Rp1 T untuk Proyek Infrastruktur proyek infrastruktur Wika Beton, Pengaman pantai cilincing | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Makassar -

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Wilayah Sulselbar menggenjot sejumlah proyek infrastruktur yang sempat tertunda pada tahun ini untuk dipercepat perampungannya pada tahun depan. Untuk itu, BBPJN XIII telah menyiapkan anggaran besar mencapai Rp1 triliun untuk merealisasikan target tersebut. 

"Ya kurang lebih sekitar Rp1 triliun, kebanyakan kita melanjutkan program tahun lalu, kemudian di Kabupaten Takalar, juga kita selesaikan kurang lebih 100 kilometer Poros Kabupaten Maros-Kabupaten Bone," kata Kepala BBPJN XIII Sulselbar, Miftahul Munir, Rabu (14/11/2018). 

BBPJN XIII Sulselbar juga merencanakan perbaikan jalan rusak meliputi poros Sungguminasa (Kabupaten Gowa)-Kabupaten Takalar yang memang telah dijanjikan kepada Bupati Gowa. "Jadi tahun ini juga bisa kita laksanakan, tahun lalu sebenarnya mau ada percepatan, cuma sampai saat ini revisinya belum keluar," tuturnya. 

Namun, dengan sisa waktu dua bulan, pihaknya merasa tidak sanggup diselesaikan pada tahun ini sehingga akan direvisi dan dilanjutkan pada 2019. 

Miftahul mengimbuhkan ada beberapa fokus provinsi yang belum tertampung di BBPJN. Pasalnya, bukan di ruas-ruas bukan jalan nasional, di antaranya yakni program pembangunan jalan ke Seko di Kabupaten Luwu Utara (Lutra). Pihaknya sudah mendapat instruksi adanya tambahan alokasi dan untuk penanganan jalan di Seko dan Bungoro di Kabupaten Pangkep.

"Ya angkanya sih sekitar Rp60-an miliar, jadi sekitar Rp30 miliar di Seko dan Rp30 di Bungoro, nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan lapangan," ucapnya. 

Untuk Seko, diakuinya ruas jalan di sana kondisinya cukup berat karena masih jalan tanah dan kondisinya rusak. Dari Rp30 miliar itu akan dilihat berapa kilometer yang dapat dipenuhi.

"Kalau dari Rp30 miliar itu berapa kilometer yang bisa. Itukan saya belum lihat di lapangan. Targetnya adalah kita fungsionalkan dimana yang paling rusak berat itu kita sentuh. Yang lainnya mungkin kita (isi) kerikil saja, yang penting lalu lintas dari pusat ekonomi yang dimaksud itu bisa diakses begitu," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: