Kinerja PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) belum terpengaruh dari kondisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.
GM Sales Division IAMI, Yohanes Pratama, mengatakan sekalipun sebagian besar komponen produksi Isuzu berasal dari impor namun Isuzu belum berencana untuk menaikkan harga.
“IAMI masih punya PR soal kandungan lokal. Hari ini secara total kandungan lokal seluruh produk Isuzu baru diangka 40%. Berarti sisanya 60% masih impor. Jadi begitu dollar menguat cukup besar dampaknya ke kita,” kata Yohanes kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (21/11/2018)
Meski demikian, lanjut dia untuk seluruh produk Isuzu yang ada masih dijual dengan harga yang lama.
“Kenaikan lebih kepada pajaknya yang naik. Namun sebisa mungkin kita tahan (menaikkan harga jual) karena ini sensitif untuk pasar komersil,” tambahnya.
Namun, jika kemudian dollar terus menguat kemudian meningkatkan biaya produksi maka produk-produk Isuzu akan naik juga.
“Kalau kita lihat kompetitor naik mau gak mau kita mesti ikut juga,” ujarnya.
Sekedar informasi penjualan Isuzu ke end customer (Retail Sales) pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 10.5% dibanding tahun 2016, dan menutup angka total penjualan di 20.502 unit. Kenaikan terjadi pada penjualan Isuzu GIGA (Segment Medium Truck), hingga YTD Desember 2017 Isuzu GIGA menyumbang angka penjualan sebanyak 3.263 unit atau naik sebesar 75%.
Sedangkan untuk penjualan Isuzu Elf (Segment Light Truck) masih menjadi penyumbang penjualan tertinggi, hingga Desember 2017 mencatat angka penjualan 12.620 unit, atau naik 30%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh