Sejak Rabu (28/11) masyarakat Kota Samarinda menikmati jaringan pipa gas kota. Jaringan gas kota yang dibangun oleh Ditjen Migas, Kementerian ESDM dengan menggunakan APBN Tahun Anggaran 2018 ini mulai mengalir bertahap ke 4.500 Sambungan Rumah tangga (SR) di Kelurahan Sambutan, kecamatan Sambutan. Jaringan gas kota ini dapat digunakan warga untuk keperluan memasak di dapur.
Pengoperasian jaringan gas kota ini dilakukan oleh PT Pertagas Niaga (PTGN), afiliasi PT Pertamina (Persero) yang diberi penugasan untuk mengelola dan mengoperasikan jargas.
Gas diperoleh dari sumur PT Pertamina Hulu Mahakam dengan alokasi 0,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMCFD). Harga jaringan gas kota Kabupaten Samarinda adalah Rp 4.400/ per meter kubik sesuai dengan Peraturan BPH Migas Nomor 3/2018. Dengan harga tersebut diharapkan masyarakat bisa mendapatkan penghematan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar sebelumnya.
“Gas alam yang digunakan untuk jaringan gas kota ini tekanan dan masa jenisnya rendah, sehingga masyarakat, selain hemat juga bisa lebih aman ketika memasak,” jelas President Director PTGN, Linda Sunarti dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (29/11/2018).
Lanjutnya, Jaringan gas kota Samarinda menggunakan meter dengan sistem prabayar, yakni pelanggan akan mendapatkan kuota gas setelah membeli voucher token kemudian memasukkan nomor voucher ke meter jargas. Voucher token yang disediakan antara Rp25-100 ribu.
Dalam rangka pengoperasian jaringan gas kota, PTGN mengadakan sosialisasi di Kecamatan Sambutan yang dihadiri oleh perwakilan warga, Selasa malam (27/11).
Program jaringan gas kota adalah program Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) untuk diversifikasi energi dan juga sebagai upaya untuk mengurangi biaya subsidi LPG yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Selain itu jaringan gas kota dibangun untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untu mendapatkan energi yang murah dan ramah lingkungan.
“Saat ini pipa jaringan gas kota sudah beroperasi di Samarinda, untuk itu masyarakat mohon peduli merawat infrastruktur yang telah dibangun. Jika ingin melakukan penggalian atau perubahan letak pipa bisa berkoordinasi dengan tim PTGN, guna menghindari resiko dan aliran gas warga tetap lancar,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: