Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono mengimbau semua pihak untuk menahan diri dengan tidak berpolemik lebih jauh terkait adanya penyataan yang mendiskreditkan mantan Presiden Soeharto.
"Saya kira sudahi saja perdebatan soal itu. Tidak elok kita mengungkit-ungkit salah satu pemimpin di republik ini dan memperdebatkannya, apalagi yang bersangkutan sudah wafat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/12/2018).
Karenanya ia mengajak seluruh pihak menjaga kerukunan sosial di tengah masyarakat. Terlebih saat ini sudah masuk dalam tahun politik. Menurut Agung Laksono, semua pihak harus menghormati dan meneladani setiap pemimpin negeri ini. Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai Presiden Joko Widodo sekarang.
"Setiap pemerintahan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun yang pasti, mereka itu merupakan figur pemimpin yang memiliki visi besar dan berpikir panjang dalam hal pembangunan untuk rakyat Indonesia," jelasnya.
Ia berharap warisan positif yang ditanamkan para pemimpin bangsa harus tetap dilanjutkan. Bahkan tidak ada salahnya, program-program para presiden terdahulu republik ini yang banyak dirasakan oleh rakyat, bisa terus dilanjutkan untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memberi solusi perbaikan bangsa ini menjadi lebih baik dan sejahtera.
Terkait penyelenggaraan Pemilu 2019, Agung meminta semua elemen masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, lancar dan damai sebagai ikhtiar untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa dalam setiap kampanye, kita harus tetap menjaga kerukunan, persaudaraan sosial, kerukunan masyarakat. Karena kerukunan dan persaudaraan merupakan kekuatan nasional kita," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: