Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berawal dari Kertas Bekas, Bisnis Dewi Kocu Sekarang Sudah Kelas Atas

Berawal dari Kertas Bekas, Bisnis Dewi Kocu Sekarang Sudah Kelas Atas Kredit Foto: Instagram/cutteristic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Awal mulanya, Dewi Kocu hanya seorang karyawan biasa yang bekerja di kantoran. Saat sedang membaca majalah fashion di kantornya, Dewi menemukan paper cutting yang sederhana namun indah. Mulai dari sana lah ia tertarik untuk mencoba membuatnya hanya dengan bermodalkan kertas bekas di kantor dan sebuah gunting. Dewi mulai mempelajari bagaimana cara pembuatannya, apa saja yang dibutuhkan, desain seperti apa yang ia perlukan.

Saat pertama memotong dengan menggunakan gunting, ia menemukan kesulitan di beberapa bagian yang tidak bisa dijangkau. Dan pada saat itu ia menyelesaikan paper cuttingnya menggunakan cutter. Berawal dari sanalah, karya-karya selanjutnya yang ia buat menggunakan cutter, dan itulah mengapa dinamakan 'cutteristic'.

Semasa kuliah, Dewi mengambil jurusan Arsitektur di Universitas Tarumanegara, dan sudah belajar memotong ketika membuat maket bangunan untuk keperluan mata kuliahnya. Ia mengaku tidak pernah belajar seni memotong dari orang atau institusi lain.

Keyakinan yang dimiliki Dewi untuk sukses dengan bisnisnya dapat dibilang cukup besar. Ia berani meninggalkan pekerjaan terdahulunya dan memutuskan untuk fokus berbisnis di bidang paper cutting.

"Karena saya berpikir seni ini masih langka di Indonesia. Belum ramai orang yang tahu. Makanya saya ingin seni ini diketahui banyak orang dan berkembang. Terus saya mikir, wah enggak bisa double job, saya harus fokus, makanya saya putuskan untuk keluar dari pekerjaan sebelumnya," jelasnya.

Ketika melihat sepintas hasil karya dari Dewi ini, tidak akan terbayang bagaimana proses pembuatannya. Karena bentuknya yang mengikuti gambar aslinya, terbesit pemikiran, "ini merupakan karya seni yang sulit" adalah hal yang wajar. Namun, Dewi tetap menjalankannya karena memang ia menyukai desain yang rumit dan menikmati tantangan dari setiap proses pembuatannya.

"Saya ingin orang-orang tahu bahwa kita dapat membuat sesuatu yang indah dari bahan yang sederhana, kertas," kata Dewi berdasarkan kutipan dari cutteristic.com (3/12).

Bisnis ternyata tidak selamanya dimulai dari bahan-bahan yang sukar dicari, dan butuh modal banyak. Bisnis cutteristic, Dewi Kocu telah membuktikannya.

Jika Anda tertarik untuk berbisnis paper cutting juga, Dewi berpesan agar Anda harus bisa memotong dengan rapi dan bersih serta harus mampu membuat garis desain yang bagus juga.

"Keduanya harus dimiliki, dan harus seimbang. Karena percuma kalau kemampuan mengguntingnya bagus, namun desain yang digunting enggak bagus, dan begitu juga sebaliknya," ungkapnya.

Setelah memiliki kedua kemampuan itu, Anda juga harus memiliki kesabaran dan ketekunan agar bisnis paper cutting ini bisa berlanjut terus menerus. Hanya bermodalkan kertas dan cutter, kini Dewi berhasil meraup omzet sebesar Rp100 juta setiap bulannya. Wah, bisnis yang menggiurkan yaa!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: