Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ICAEW Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5,1% di 2019

ICAEW Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 5,1% di 2019 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) tahun depan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,1%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 5,3%.

Lead Asia Economist, Oxford Economics, Sian Fenner, mengatakan situasi global yang menantang dan kebijakan moneter yang kurang mendukung mendorong pertumbuhan  Indonesia akan terus melambat sedikit selama beberapa kuartal berikutnya.

“Permintaan domestik akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan pada 2019, meskipun suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan membebani investasi dan konsumsi swasta,” kata Sian saat memaparkan laporan terbaru ICAEW Economic Insight: South-East Asia di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, kata dia laju pertumbuhan belanja infrastruktur pemerintah diperkirakan akan melambat di tahun 2019. Hal ini disebabkan pemilihan umum yang akan diadakan pada April 2019.  Keputusan penundaan untuk proyek investasi pemerintah dan BUMN tertentu dan untuk impor modal menimbulkan risiko penurunan untuk investasi.

“Ditambah dengan beberapa penundaan dalam proyek infrastruktur lainnya, kemungkinan akan mengimbangi setiap dorongan dari belanja publik pra-pemilihan yang lebih tinggi,” ujarnya.

Sementara itu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 di kisaran 5,2%.

Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengatakan proyeksi tersebut dibuat dengan landasan kehati-hatian khususnya untuk mengantisipasi potensi kelanjutan gejolak eksternal yang dapat berpengaruh signifikan terhadap ekspansi dunia usaha seperti nilai tukar dan ancaman perang dagang.

“Kami mengapresiasi pencapaian 2018 yang relarif terjaga dengan pertumbuhan terus naik meski tidak sangat tinggi dengan diiringi level inflasi yang terkontrol dalam batas yang dapat diterima," kata Hariyadi .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: