Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Sektor Primadona di 2019 Rekomendasi Phillip Sekuritas

3 Sektor Primadona di 2019 Rekomendasi Phillip Sekuritas Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi tiga sektor yang akan menjadi primadona di 2019. Sektor tersebut, yakni sektor semen, konsumer, dan ritel.

Research Analyst Phillip Sekuritas, Mohamad Adityo Nugroho mengatakan, pada sektor konsumer dan ritel, daya beli masyarakat masih akan cukup stabil.

"Tingkat kepercayaan konsumen tetap tinggi diiringi dengan tingkat penjualan ritel yang menunjukkan penguatan. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa daya beli masyarakat pada umumnya memang masih terjaga," paparnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (8/12/2018).

Ia melanjutkan, selama tidak ada lonjakan yang drastis dari harga BBM, listrik, maupun harga pangan, sektor ini masih dinilai aman.

"Faktor lain, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok di 2019. Ini akan disambut gembira oleh industri rokok di tengah tren penurunan volume penjualan rokok," tambahnya.

Prediksi pertumbuhan sendiri disebutkan olehnya masih akan bertumbuh, namun ia mengakui memang cenderung relatif sama di tahun ini.

"Tapi, sektor ini masih tetap menjanjikan karena sifat dari permintaan ke produk-produknya kan kontiniu ya, enggak terlalu mengenal musim," pungkasnya.

Di waktu yang sama, Equity Research Analyst Phillip Sekuritas, Anugerah Zamzami mengatakan, sektor semen diperkirakan akan perkasa di tahun mendatang. Bila berkaca pada pergerakan tahun ini, penjualan semen para emiten menunjukkan kenaikan di kuartal III 2018.

"Dari segi permintaan, secara year on year (yoy) pertumbuhan konsumsi semen sendiri mencapai sekitar 5?," jelasnya.

Namun, pertumbuhan nantinya akan lebih lambat di semester awal. Kemungkinan tersebut dilihat dari terselenggaranya Pilpres 2019 dan libur Idul Fitri.

"Prediksi kami pertumbuhannya hanya berkisar di 4-5?. Tapi, konsolidasi lebih lanjut pada industri semen dapat terjadi lagi setelah itu, tahun depan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: