Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISEF 2018 Resmi Dibuka, BI Gandeng Pesantren sebagai Rantai Halal

ISEF 2018 Resmi Dibuka, BI Gandeng Pesantren sebagai Rantai Halal Kredit Foto: Clara Aprilia Sukandar
Warta Ekonomi, Surabaya -

Acara Bank Indonesia (BI), Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) 2018 resmi dibuka oleh Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia. Acara ini diselenggarakan mulai Senin (10/12/2018) sampai Sabtu (15/12/2018) di Grand City, Surabaya, Jawa Timur.

Melalui ISEF ke-5 ini, BI ingin mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dalam ISEF 2018 kali ini tema umum yang diangkat adalah "Memperkuat Ekonomi Nasional: Penciptaan Rantai Nilai Halal dan Inovatif".

Dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah, kali ini BI menggandeng seluruh pesantren di Indonesia yang menjadi salah satu rantai nilai halal.

"BI bekerja sama dengan seluruh pondok pesantren di Indonesia yang merupakan salah satu rantai nilai halal," kata Perry.

Tema yang diangkat dalam speech Perry adalah "Fastabiqul Khairat melalui Pesantren sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal".

"Lewat fastabihul khairat, mari kita berjuang menjadi mandiri dan menjadikan rantai ekonomi halal," ungkap Perry.

Perry selalu berharap, dalam acara seperti ini, seluruh rakyat Indonesia melalui pesantren kali ini, mampu menjadi produsen, bukan hanya menjadi konsumen. Menjadi pembuat, bukan hanya pemakai.

Ia pun memberikan alasan mengapa menggandeng pesantren sebagai rantai nilai halal. Ia menjabarkan, ada tiga alasan utama, yakni sudah adanya ikatan antarpesantren untuk saling memberdayakan, kemandirian santri sudah tidak diragukan lagi, dan di pesantren sudah ada ngaji fiqih, lebih baik ditambah menjadi ngaji sugih.

"Intinya, jangan hanya ngaji fiqih di pesantren, tapi juga ngaji sugih (ngaji kaya). Dan jadikan bisnis itu sebagai ibadah," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: