Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 2021 dengan tema “Memperkuat Industri Halal untuk Pemulihan Ekonomi melalui Sektor Makanan Halal dan Fesyen Muslim” mencatat perolehan transaksi total senilai Rp25,8 triliun yang bersumber dari transaksi pada Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah, Bussiness to Bussiness, Transaksi Bussiness to Customer, serta Exhibition. Pencapaian transaksi ini meningkat signifikan sebesar 413 persen dibanding tahun 2020 yang senilai Rp5,03 triliun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menyampaikan keberhasilan penyelenggaraan ISEF ke-8 ini juga karena peradaban digital yang telah mengubah pola kehidupan masyarakat di masa pandemi. Pelaksanaan ISEF 2021 yang mengusung konsep hybrid telah mengoptimalkan keseluruhan nilai lebih penyelenggaraan online terutama dari sisi lokasi peserta, serta penyelenggaraan offline untuk business engagement dan kesepakatan bisnis.
Selain transaksi bisnis, pencapaian ISEF 2021 juga terlihat dari exhibitor/pelaku usaha yang terlibat meningkat dari tahun lalu yaitu dari 777 pelaku usaha menjadi 970 pelaku usaha (25%); peserta yang mengikuti kompetisi meningkat dari 2.409 peserta menjadi 4.451 peserta (85%); dan jumlah negara pengunjung mengalami kenaikan dari 92 negara menjadi 119 negara (25%).
Baca Juga: Menuju Ekonomi Hijau, BI Gelar Konferensi Call-for-Paper 2nd Sumatranomics 2021
“Penyelenggaraan ISEF 2021 juga bertujuan untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah. Berbagai capaian itu terlihat antusiasme narasumber maupun peserta yang hadir. Seluruh kegiatan dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif dan berkesinambungan,” ujarnya pada Gebyar Puncak ISEF ke-8 yang digelar secara hybrid, Sabtu (30/10/2021).
Terkait capaian tersebut, ISEF mendapatkan pengakuan sebagai salah satu even berskala internasional yang diadakan setiap Oktober dan diakui sebagai strategic integrator pertemuan dan kesepakatan berbagai pihak. Hal ini memperlihatkan komitmen dan kesiapan Indonesia menjadi center of excellence ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Sugeng memandang, terdapat peningkatan kualitas penyelenggaraan ISEF 2021 yaitu pada penajaman fokus pada 2 sektor utama, yaitu fashion muslim dan halal food termasuk di dalamnya sertifikasi halal. Selain itu, terdapat penguatan branding dan marketing termasuk di dalamnya identifikasi kegiatan global yang dapat dikolaborasikan melalui kesempatan perdagangan dan investasi.
Ketua Panitia ISEF 2021 yang juga Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Anwar Bashori, dalam laporannya menyebutkan, dengan melibatkan mitra ISEF baik domestik maupun luar negeri, setidaknya sebanyak 50 event telah terselenggara selama seminggu terakhir.
Rangkaian kegiatan ISEF 2021 meliputi kegiatan Road to ISEF pada bulan April 2021, dilanjutkan dengan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) sejak akhir Juli s.d awal Oktober 2021 yang tersebar ke 3 kawasan.
FESyar dimulai dari wilayah KTI berpusat di Gorontalo yang diselenggarakan secara virtual pada 27 Juli-3 Agustus, FESyar Sumatera yang berpusat di Riau juga diselenggarakan secara virtual pada 10-15 Agustus. Sementara itu, FESyar Jawa yang berpusat di Surabaya diselenggarakan secara hybrid pada 27 September-2 Oktober. Seluruh kegiatan tersebut mendukung penyelenggaraan puncak kegiatan ISEF yang dimulai tanggal 25-30 Oktober 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq