Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata, Televisi Masih Rajai Penetrasi Industri Iklan

Ternyata, Televisi Masih Rajai Penetrasi Industri Iklan Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maraknya konten digital tidak serta merta mendisrupsi industri periklanan. Sebab hingga saat ini, media yang paling efektif untuk beriklan masih dipegang televisi dengan tingkat penetrasi 96%.

CEO DwisapTa Group, Maya Watono pada Kamis (13/12/2018) menjelaskan, dengan 16.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, baru televisi saja yang bisa mencapai seluruh wilayah. Ia juga menilai infrastruktur digital yang belum tersebar secara merata menyebabkan penetrasi media digital belum sebesar televisi.

"Di digital, Indonesia belum semaksimal negara lain di Asia. Indonesia kan dari Sabang sampai Merauke, untuk mendapat infrastruktur digital yang merata itu masih sulit. Penetrasi digital turun, harus diseimbangi dengan medium yang ada (televisi)," ujar perempuan berambut pendek itu.

Namun, dia mengakui lonjakan periklanan di dunia digital memang besar. Menurutnya, tiga sampai lima tahun lagi media digital dapat mengimbangi televisi sebagai platform besar untuk beriklan. 

"Tren digital Indonesia cukup unik dibanding negara lain. Sekarang ini masih harus menyesuaikan budaya dan kondisi geografi. Beda dengan Singapura yang kecil, media digital efektif untuk mereka. Kalau Indonesia sendiri, tiga sampai lima tahun lagi, kita akan punya dua medium besar, yaitu tv dan digital," jelas Maya.

Pernyataan Maya didukung oleh Media Director DSP Media, Antonius Pribadi. Ia mengatakan, televisi dinilai menjadi perekat fragmentasi tinggi masyarakat Indonesia.

"Masyarakat Indonesia fragmentasinya luar biasa. Yang bisa menyatukan baru televisi. Yang kedua, dengan kondisi kepulauan, bisa menjangkau lebih mudah dengan TV," jelas Antonius.

DwiSapta Group dan DSP Media berada di bawah naungan agensi multinasional Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia. Terhitung Januari 2019, Maya Wartono akan menjabat sebagai Country CEO DAN Indonesia. Ia berhasil menduduki posisi itu di usianya yang baru 36 tahun, membuatnya menjadi pemimpin perempuan pertama di DAN Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: