Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengklaim telah menemukan 1,6 juta potensi daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019. Karenanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menelusuri data pemilih berpotensi ganda tersebut.
Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan penelusuran data pemilih berpotensi ganda, dimulai pada pagi tadi. Dilakukan bersama pengurus parpol.
"1,6 juta (potensi data ganda) juga sudah ditindaklanjuti, hari ini dilakukan pencermatan bersama," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Data pemilih berpotensi ganda ini dilaporkan timses Prabowo-Sandiaga pada Kamis (13/12/2018) kemarin. Data ganda ini ditemukan dari data pemilih tetap hasil perbaikan ke-1 (DPTHP-1), namun 4 digit angka NIK pada data tersebut masih ditutupi bintang.
Sekjen Koalisi Adil Makmur, Ahmad Muzani, menjelaskan pihaknya telah menyampaikan data 1,6 juta DPT ganda. Makmur khawatir DPT tersebut bisa digandakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Data itu kemudian diserahkan ke KPU.
"Dari data yang kami terima, kami masih temukan potensi kegandaan. Ada 1.686.837 potensi ganda,"katanya.
Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke 2 (DPTHP-2) dijadwalkan akan ditetapkan besok, Sabtu (15/12/2018).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim