Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Natal, BI-TPID Antisipasi Kenaikan Harga

Jelang Natal, BI-TPID Antisipasi Kenaikan Harga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Purwokerto -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berupaya mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Dalam rapat koordinasi yang kami gelar beberapa waktu lalu, TPID Kabupaten Banyumas melakukan beberapa upaya pengendalian inflasi menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," kata Kepala KPw BI Purwokerto Agus Chusaini di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (15/12/2018).

Ia mengatakan upaya-upaya tersebut di antaranya memastikan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok terutama beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras melalui peningkatan koordinasi dengan pelaku usaha atau distributor. Menurut dia, TPID Kabupaten Banyumas juga berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar secara cermat, tepat waktu, dan tepat sasaran.

"Selain dengan Bulog, koordinasi juga dilakukan dengan satgas pangan untuk memastikan tidak ada spekulasi kenaikan harga komoditas pokok yang tidak wajar," katanya.

Agus mengatakan pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) juga dipantau oleh TPID Kabupaten Banyumas agar tidak memicu terjadinya inflasi terutama untuk komoditas beras serta telur ayam ras akibat permintaan yang meningkat dan serentak.

Menurut dia, KPw BI Purwokerto dan TPID Kabupaten Banyumas akan terus melakukan komunikasi publik dalam rangka pembentukan ekspektasi positif masyarakat atas harga bahan kebutuhan pokok melalui imbauan bijak berbelanja.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, harga beras kualitas medium saat sekarang berkisar Rp10.500-Rp11.000 per kilogram, harga daging ayam ras berkisar Rp36.000-Rp37.000 per kilogram, dan harga telur ayam ras berkisar Rp25.000-Rp26.000 per kilogram.

Sebelumnya, Sekretaris Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) Fatkhurrohman memperkirakan harga beras di pasaran akan terus melonjak karena musim tanam padi berlangsung mundur sehingga pada bulan Januari 2019 belum ada yang panen.

"Apalagi nanti akan terjadi permintaan terhadap beras secara serentak dari para penerima BPNT, sedangkan stok beras sangat sedikit. Padahal dalam BPNT telah ditentukan bahwa harga beras diserahkan pada mekanisme pasar, sehingga kemungkinan harga beras terus melonjak," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan stok beras Bulog masih banyak sehingga nantinya akan ada operasi pasar untuk meredam gejolak kenaikan harga beras. Kepala Bulog Subdivisi Regional Banyumas Sony Supriyadi mengatakan stok beras kualitas medium di gudang Bulog Banyumas masih sangat banyak karena mencapai kisaran 20.000 ton sehingga diharapkan mampu menekan gejolak kenaikan harga beras di pasaran.

"Stok beras medium masih sangat banyak karena sekarang tidak ada lagi penyaluran rastra (beras keluarga sejahtera), sudah diganti BPNT," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: