PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk meminta manajemen anak perusahaannya, PT Saka Energi Indonesia lebih meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, khususnya di dalam negeri untuk membantu pemerintah meningkatkan produksi hulu migas nasional.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, selaku anggota holding migas dan sebagai subholding gas, PGN mendukung semua upaya yang dilakukan pemerintah terutama Kementerian ESDM untuk meningkatkan investasi dan produksi hulu migas.
"Untuk mendukung upaya pemerintah tersebut, PGN meminta manajemen Saka Energi untuk fokus meningkatkan produksinya, baik minyak maupun gas bumi," kata Gigih dalam rilis di Jakarta, Minggu (16/12/2018).
Gigih mengatakan, Saka Energi tengah mengincar pengeboran di 14 sumur pada periode tahun depan. Pengeboran meliputi wilayah operasi di Blok Wokam II Papua dan Blok Pangkah Jatim.
Rencana itu, tegas Gigih, bisa direalisasikan tanpa melakukan aksi akuisisi. Belum lagi, menurutnya, Saka Energi telah mengantongi 11 hak kelola blok migas dengan lima blok yang belum menghasilkan.
"Sumber-sumber eksisting itu perlu optimalisasi," ujarnya.
Saka Energi sudah menetapkan rencana pengembangan lapangan Sidayu, Pangkah, Jawa Timur. Hal itu, menurutnya, merupakan upaya Saka Energi untuk mengoptimalkan lapangan eksisting.
Untuk proses pengembangan fase pertama itu, Saka Energi telah menggelontorkan investasi senilai Rp2,4 triliun. Sebagaimana estimasi Saka Energi, lapangan Sidayu akan menggenjot produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 barel minyak per hari (BOPD).
"Hal itu sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan," ujar Gigih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti