PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya, PT Surya Energi Indotama (SEI), mengembangkan LenSolar, yang menghasilkan solusi pembangkit listrik tenaga surya. Saat ini Len menjajaki bisnis retail PV rooftop sebagai wujud dari ikut membantu Pemerintah meningkatkan target bauran energy mix sebesar 23% pada tahun 2025.
Solar Power Plant System bisa digunakan bukan saja untuk perumahan, pabrik dan perkantoran, juga bisa untuk penerangan jalan, bandara dan infrastruktur.
Dikatakan Direktur Utama SEI, Bambang Iswanto, Len sudah mengembangkan ini sejak 1997, yang dipasang di berbagai area remot di Indonesia. Produk Solar Power Plant System yang dikembangkan Len mampu mendistribusi 20 MWp energi kala itu.
“Kini kapasitas produksi Len sudah mencapai 45 MWp per tahun. Ini merupakan kapasitas produksi terbesar yang bisa dihasilkan di Indonesia,” jelasnya.
Bambang menambahkan keunggulan LenSolar bukan saja dari segi komponen unggulan di modul panel surya PV-nya, On Grid Inverter dan kabel-kabel dan komponen proteksi menggunakan yang terbaik dikelasnya.
“Kami juga memiliki layanan purna jual. LenSolar memberikan jaminan garansi sistem penuh untuk 1 tahun pertama. Untuk komponen PV module sendiri, terdapat jaminan kinerja 20 tahun ,degradasi output 1% per tahun, dan untuk On Grid Inverter memiliki garansi 5 tahun,” terangnya.
Lebih jauh Direktur Utama Grup Len Industri, Zakky Gamal Yassin, mengatakan, solusi LenSolar merupakan kontribusi BUMN dalam energi terbarukan di Indonesia.
“Untuk diketahui bahwa dengan menggunakan PLTS, kita bisa membantu menekan produksi CO2 di udara hingga 1,05 ton per KWp per tahun per kapasitas terpasang. Artinya dukungan kita menjadikan bumi ini lebih sehat sangat besar dengan menggunakan LenSolar,” tegasnya.
Ia melanjutkak, yang terpenting adalah penghematan yang bisa dicatat dalam laporan keuangan rumah tangga atau perusahaan jika kebutuhan listriknya juga dipasok dengan PLTS menggunakan LenSolar.
“Untuk komponen modul PV dari LenSolar, Selain sudah mendapat sertifikasi TUV Nord, badan sertifikasi yang berkantor pusat di Jerman,bisa menghasilkan efisiensi 13-19%,” imbuh Zakky.
Sebagai ilustrasi, produk LenSolar dengan kapasitas 1,5 KW bisa menghemat hingga Rp 3 juta per tahun. Ini untuk modul terkecil terpasang. Untuk produk LenSolar dengan kapasitas 3 KW bisa menghemat hingga Rp6 juta per tahun. Sementara produk LenSolar dengan kapasitas 5 KW penghematan bisa mencapai Rp9,6 juta per tahun.
Bagaimana sebenarnya cara kerja Solar PV? Pada siang hari, PV mengubah energi dari radiasi sinar matahari menjadi energi listrik. Jika energi listrik yang dihasilkan PV melebihi jumlah yang dibutuhkan maka energi listrik akan diekspor ke jaringan PLN dan dicatat KWH meter. Sebaliknya, jika energi listrik dihasilkan PV tidak memenuhi, maka rumah akan disuplai listrik PLN dan penggunaannya dicatat oleh KWH meter. Energi listrik yang dihasilkan PV langsung dimanfaatkan untuk penggunaan kebutuhan rumah tangga.
Sebagai informasi, saat ini solar PV yang tersedia di PT Len Industri (Persero) adalah tipe 100 wp, 200 wp, 260 wp, 320 wp. Beberapa perusahaan dan pemerintahan yang sudah menggunakan LenSolar adalah PSDG ESDM (2015) dengan 156 KWp, Badak LNG Bontang dengan 340 kWp (2013), BPR KS dengan 40 KWp (2015), Bio Farma 18 kWp, dan Kantor Pusat Pertamina dengan 18 KWp juga. Solar Rooftop 50 KWp dibangun tahun 2011 dan dilanjutkan di gedung lain sebesar 19 kWp tahun 2017. Bahkan sejak 2011, juga telah terpasang LenSolar di berbagai stasiun KA di wilayah Indonesia serta tahun 2018 terpasang di berbagai perumahan di Jakarta dengan kapasitas listrik 5-6,5 KWp
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: