Bukit Asam Sabet Penghargaan Terkait Suplai Batu Bara Domestik
Anggota Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor tambang, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyabet penghargaan Indonesian Mining Association (IMA) Award 2018 kategori Perusahaan Penyuplai DMO Batu Bara Tertinggi Perusahaan Batu Bara (IUP).
Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Bambang Gatot Ariyono dan diterima oleh Direktur Operasi/Produksi PTBA, Suryo Eko Hadianto di Hotel JS Luwansa Jakarta pada Jumat (14/12/2018) lalu.
Corporate Secretary PTBA, Suherman mengatakan, penghargaan ini diraih berkat kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan suplai batu bara domestik. PTBA memastikan kewajiban penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) telah melampaui target.
Berdasarkan informasi yang diterima, hingga akhir September 2018, PTBA tercatat telah merealisasikan penjualan sebesar 9,8 juta ton batu bara. Jumlah ini dua kali lipat kewajiban pasokan batu bara domestik hingga September 2018 sebanyak 4,7 juta ton.
"Dari jumlah tersebut, saat ini PTBA masih memiliki pasokan batu bara sebanyak 5,1 juta ton untuk dalam negeri. PTBA pun membuka peluang bagi produsen batu bara lain yang belum memenuhi ketentuan DMO untuk membeli pasokan batu bara milik perusahaan melalui skema transfer kuota," jelas Suherman dalam keterangan di Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Sebelumnya, pemerintah mewajibkan produsen batu bara memasok emas hitam tersebut untuk kepentingan dalam negeri sebesar 25% dari rencana jumlah produksi 2018.
Sementara itu, IMA Award 2018 sendiri merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen dan kinerja terbaik dari perusahaan tambang yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) atau yang lebih dikenal dengan Indonesian Mining Association (IMA).
Seperti diketahui, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) tahun ini sudah melampaui target. Hingga 31 Agustus 2018, realisasi PNBP sektor minerba tercatat mencapai Rp32,2 triliun atau 101% dari target di APBN 2018, yaitu sebesar Rp32,09 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: