PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) terus mengupayakan untuk merestrukturasi utang obligasi sebesar Rp1 triliun yang masih ditanggungnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjual aset tetap TAXI dengan taksiran nilai mencapai Rp419 miliar.
Corporate Secretary TAXI, Megawati Affan, mengungkapkan penjualan aset yang dimaksud adalah aset tetap yang digunakan sebagai jaminan obligasi, baik berupa barang bergerak maupun tak bergerak.
“TAXI telah memperoleh persetujuan dari pemegang obligasi untuk menjual seluruh aset jaminan obligasi berupa kendaraan bermotor, tanah, dan bangunan minimal neto sebesar 110%, perkiraan nilai minimal hasil penjualannya adalah sebesar Rp419 miliar,” jelas Megawati dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Saat ditanyai soal rencana penjualan aset tersebut, Megawati menjelaskan hal itu masih dalam koridor bisnis model TAXI. Adapun dari segi pendapatan, TAXI mengaku menerapkan model pendapatan secara fee base.
“Investor atau calon investor diajak bergabung membiayai armada baru dengan skema pengembalian investasi yang menarik,” tambah Megawati.
Selain itu, TAXI juga mengklaim berusaha mengembangkan potensi ancillary reveneu seperti pemasangan iklan di mobil, meningkatkan produktivitas pengemudi, mengoptimalkan utilisasi armada yang ada, meningkatkan mutu pelayanan, dan melanjutkan program efisiensi biaya.
“TAXI juga sedang menjajaki kesempatan kerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memperluas jangkauan operasi serta meningkatkan kenyamaan pelayanan dan kepuasan bagi setiap konsumen TAXI.
Sebagai informasi, konversi obligasi senilai Rp400 miliar tersebut merupakan salah satu mekanisme yang diambil TAXI dalam merestrukturasi utang pokok obligasi. Mekanisme lainnya yang diajukan TAXI adalah mengkonversi Rp600 miliar pokok obligasi menjadi obligasi tanpa bunga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: