Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Bahan Bakar Kelapa Sawit di China Meroket

Impor Bahan Bakar Kelapa Sawit di China Meroket Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen, di Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (16/7). Data BPS Sumbar, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di propinsi itu merosot dari Rp1.500 per kilogram kini menjadi Rp800 per kilogram, sehingga mempengaruhi nilai ekspor Sumbar sepanjang Juni 2018 yang mencapai 108,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 11,48 persen dibandingkan Mei yang mencapai 122,22 juta dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Beijing -

China adalah salah satu penerima manfaat terbesar dari jatuhnya harga minyak sawit tahun ini karena negara itu berusaha untuk meningkatkan penggunaan komoditas tropis dalam biofuel untuk mengurangi ketergantungan pada energi yang berasal dari minyak bumi.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah mengimpor sejumlah catatan metil ester sawit, sebuah alternatif untuk solar konvensional yang terbuat dari minyak sawit, menurut PRIMA, sebuah perusahaan riset yang berfokus pada hubungan antara pasar biofuel, energi dan pertanian, seperti dikutip dari The Star, Jumat (21/12/2018).

Pembelian tersebut tembus 720.000 ton dalam 10 bulan pertama, dengan Indonesia memasok sekitar 90%, data pabean menunjukkan

Pengiriman kembali dihidupkan pada kuartal kedua untuk pertama kalinya dalam sekitar empat tahun karena harga sawit turun di bawah harga gasoil, atau diesel konvensional.

Diskon terus melebar, mencapai US$220 per ton pada awal Oktober, yang paling laku sejak 2014, meningkatkan daya tarik sawit sebagai bahan bakar.

Hal tersebut menguntungkan Indonesia dan Malaysia, produsen minyak utama, karena kedua negara berjuang untuk mengatasi kelebihan dan harga global pada tingkat terendah dalam lebih dari tiga tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: